Chereads / Filosofi Bunga / Chapter 2 - Bachelor's Buttons

Chapter 2 - Bachelor's Buttons

Jimin adalah seorang pengemis yang selalu ditemui jungkook dalam sepertiga perjalanannya menuju rumah sakit.

'Benarkah dia itu homeless? Bagaimana bisa seorang sampah masyarakat sepertinya mempunyai paras secantik bidadari..'

Jungkook tidak pernah memberikan namja berperawakan mungil itu uang ataupun makanan. Tapi selama dua bulan ini, dia terus saja meletakkan bunga Bachelor's Buttons di kotak kardus kotor yang dibawa oleh jimin.

"Tuan, mengapa anda selalu memberikan bunga? Lihatlah, mereka semua layu begitu saja."

Jimin benar. Semua bunga yang diberikannya memang sudah tidak segar lagi, walaupun masih ada beberapa yang terlihat bagus. Tapi tetap saja, sebagian besar justru mengalami kerapuhan dan mati total.

"Seperti hatiku yang layu karenamu."

Jimin mengerutkan keningnya. Seumur-umur membuka lapak di tempat itu. Tidak pernah dia bayangkan, akan adanya seorang pria tampan dengan Jas putih dan stetoskop yang menggantung dilehernya untuk tiba-tiba saja mengatakan hal terlampau aneh bagi jimin. Sungguh, bukan ini yang diharapkannya dari orang asing seperti jungkook.

"Beritahu aku, sebenarnya apa yang kau harapkan dengan duduk di trotoar seperti ini?"

'Dia tahu apa yang kupikirkan?? Ah.. Apa kuacuhkan saja orang aneh ini?'

Pikir jimin, tapi..

"Apa kau mau uang?"

Jimin mengangguk dengan semangat ketika orang yang berpenampilan sangat kontras dengannya itu tengah mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

"Kalau begitu, menikahlah denganku."

Kata jungkook sembari menyodorkan sebuah kotak beludru berwarna merah dengan cincin yang begitu indah kehadapan jimin.

Jungkook tersenyum ketika melihat wajah jimin yang justru semakin terlihat kebingungan saat ini.

"Aku adalah seorang dokter yang hebat, Jeon Jungkook adalah orang yang paling berjasa dalam dunia kesehatan di banyak negara. Dan dengan semua prestasi itu, aku punya uang yang sangat sangat sangat banyak bagi orang sepertimu."

Entahlah, jimin malah mengartikan kata-kata jungkook sebagai sebuah kesombongan yang menghinanya. Karena itu, diraihnya bunga yang ada dikotak kardusnya. Lalu dilemparkannya pada si pemberi Bachelor's Buttons ini.

Tapi belum sempat bunga itu terlepas dari tangannya, jungkook menahan agar bunga itu tetap berada dalam genggaman jimin.

"Terimalah bunga ini, Park Jimin."

'D-d-dia tahu namaku?'

"Kau tahu kenapa?"

Jimin terdiam dalam posisi yang cukup canggung, dia memutuskan untuk mendengarkan apa yang mau dikatakan jungkook padanya.

"Karena aku mengharapkan cinta... Bunga ini adalah bukti bahwa aku sangat mengharapkan cintamu sejak pertama kali kita berjumpa. Mungkin kau tidak ingat, tapi sejak kau datang dengan seorang pasien tabrak lari. Sejak saat itu, aku mulai mengharapkanmu."

Jimin ingin membuka mulutnya untuk sekadar menjawab atau bahkan menolak mentah-mentah atas pernyataan cinta yang diterimanya. Tapi apa yang ditawarkan jungkook lebih menarik perhatiannya.

"Kau mengharapkan uangku, sementara aku menginginkan cintamu. Karena itu, semakin banyak cinta yang kau berikan untukku, maka semakin banyak juga uang yang akan kau dapatkan dariku. Tidakkah ini adil?"

"Cinta apa yang kau maksud?"

"Hatimu... dan tubuhmu."

"Tapi, dokter. Aku bukan pelacur."

Jungkook mengerti, jimin pasti merasa tersinggung karena kata-katanya.

"Bukan sebagi pelacur, tapi sebagai istriku."

Jimin tidak tahu harus berbuat apa, tapi kata hatinya menggerakan tangan itu untuk menarik bunga Bachelor's Buttons kesamping kanan tubuhnya. Sementara tangannya yang lain menggandeng jungkook dengan erat, menggiringnya ke tepian jalan.

"Aku suka mobilmu, dokter."

"Aku juga suka kau, jimin."

"Aku ingin uang yang banyak."

"Aku juga ingin cinta yang banyak."

'Sebanyak bunga yang kuberikan, sebanyak pengharapan cinta yang kutujukan. Sebanyak itulah aku ingin meninggalkan statusku yang selalu sendirian.'

"Terima kasih, bunga Bachelor's Buttons."

Kata jungkook. Diikuti dengan jimin, walaupun hanya terutarakan dalam hatinya.

'Terima kasih.. Bunga.. Bachelor's Buttons...'

.....End.....

Filosofi bunga :

Bachelor's Buttons (bunga jagung) = jomblo, mengharapkan cinta, indahnya kehidupan bagi orang jomblo.

Note :

-ditebalkan karena itu adalah makna yang dipilih dari sekian pemaknaan yang ada.