Chereads / FGO Nasional? / Chapter 148 - Strategi Hayate

Chapter 148 - Strategi Hayate

"Ehem."

Hayate berdehem sedikit untuk meredakan suasana sebelum bertanya, "Etto, lupakan itu Dokter. Karena kau mengabariku, apakah ada sesuatu yang berbahaya?"

[Eh? Tunggu sebentar....Ah, benar. Minamoto! Di daerah Timur, sekitar 5 kilometer dari tempatmu berada, ada fluktuasi energy yang menakutkan!]

"Kalau begitu, itu pasti Kota Thiers. Tidak ada kota lain di area itu selain Kota Thiers." kata kurir yang merupakan penduduk asli.

Hayate dan Dokter mengangguk, dan kurir segera melanjutkan kata-katanya: "Dari yang kutahu, Dragon Witch mendiami Istana Prancis, dan jika kita ingin ke istana Prancis, itu memang harus melalui kota ini yang satu langkah lagi dekat dengan istana."

[Ada juga kabar, bahwa beberapa saat yang lalu, servant dari Master Nogizaka membuka Harta miliknya dan meledakkan satu kota La Charite sampai tidak bersisa]

Setelah itu ada tanggapan lain dari Olga Marie, [Kami sudah menghubungi pihak Nogizaka dan mendengar bahwa itu adalah Rider Achilles yang sepertinya melawan Saber, Lancer, Archer dan juga Servant yang di duga ada di pihak Dragon Witch!]

"Achilles, kah....Jika itu dia, maka itu wajar." Hayate mengangguk karena dia memahami seberapa abnormalnya Achilles itu.

Disaat seperti ini dia yakin, "Maka dipastikan lawan masih dalam kekacauan dan ini adalah tujuan besar untuk melawan mereka ke Istana?"

"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan Inori dan Fujimaru-chan?"

[Ahhh, keduanya sepertinya sedang melaju ke kota Lyon tempat kau berasal bersama dengan Jeanne....Tunggu, jangan bilang kalau kau ingin...]

Hayate mengangguk pada Dokter Roman, "Jangan ke Kota Lyon, kita langsung ke Kota Thiers atau ke La Charite dahulu!"

"Aku merasa ada sedikit masalah di sekitaran dua kota ini. Rasanya ada sesuatu yang ganjil, dan itu tidak nyaman...." Hayate mengerutkan keningnya.

[Kalau begitu akan kuserahkan informasi ini padanya nanti] Olga Marie juga tidak ragu-ragu.

Ditambah dia mengatakan, [Sampai saat itu, jangan sampai mati, Minamoto Hayate]

Saat panggilan akan diakhiri, terdengar suara ledakan *Booooom!* di luar.

Suara ledakan memang sangat besar, tapi tidak ada yang merubah wajah di gerbong Hayate disana. Malahan, Hayate acuh tak acuh dan terus menanggapi Olga Marie.

[Oy, kau diserang !!!]

"Jangan khawatir, ada penjaga kuat diluar." kata Hayate percaya diri.

"Lebih penting lagi, Direktur, kau mengindikasikan tentang para Master Pemain lain kan?"

[...Ya, perilaku mereka benar-benar abnormal pada saat ini. Mereka terlihat...berkumpul] Olga Marie menenangkan dirinya saat melihat bahwa Hayate masih tenang.

"Berkumpul, kah." Hayate menyipitkan matanya, "Kurasa itu kuantitas yang ingin mereka gapai. Dan jika mereka..."

"Tidak, terlalu jauh berpikir. Direktur, intinya...jangan khawatir, mereka tidak bisa menyentuh ujung bajuku dan menggagalkan rencana kami menyelesaikan Singularity. Dengan adanya Siegfried, Skadi, dan dengan dua gadis itu yang menjaga di luar, kita pasti menang!"

Olga Marie dan Dokter Roman saling pandang. Mereka tahu identitas Skadi dan Siegfried, terutama Kama dan Mara, dan ini membuat keduanya mengangguk lega.

Meskipun Olga Marie masih merasa bahwa Para Master Pemain itu hanya melakukan ini demi keuntungan, tapi kinerja Hayate masih diakui olehnya sehingga dia tidak bisa tidak berharap besar padanya!

Setelah itu panggilan terputus, dan Hayate segera naik ke sisi kusir untuk memanggil sosok Kama dan Mara.

"Kama! Mara! Tolong kesini~"

"Haii~" Mara pertama kali menanggapi, dan Hayate menunduk kebawah.

Disana, terlihat sosok Mara yang naik ke ban pelampung besar berbentuk dinosaurus dengan Kama dibelakangnya yang masih tanpa ekspresi.

....Jujur saja Hayate masih bingung, bagaimana bisa ada air dan arus air ketika Mara naik ke ban pelambungnya ini?

Hukum fisika benar-benar dipatahkan!

Newton merasa peti matinya bergetar karena dia ingin keluar!

Meskipun seharusnya dia bisa saja ada di Tahta Pahlawan kan? Lagipula pahala dirinya selama hidup sudah lebih dari cukup untuk menuliskan dirinya di Tahta Pahlawan....

"Ehhh, lupakan. Bagaimana dengan para Master Pemain lainnya?"

"Hum Hum~ Semuanya sudah diselesaikan!" Mara menjawab sambil memeluk leher ban pelambungnya itu.

Kama juga menambahkan, "Orang lemah dan sesuatu yang mereka banggakan seperti itu bahkan tidak bisa masuk ke mataku."

"Ahhhh kenapa semakin dan semakin banyak orang bodoh yang tidak tahu perbedaan kekuatannya sih? Itu membuatku semakin malas untuk menanggapi mereka."

Hayate tersenyum canggung dan bertanya, "Berapa yang kau bersihkan?"

"Total sekitar...etto, 13 atau mungkin 14?"

Setelah mendengar ini, Hayate mengangguk dan akhirnya memerintahkan: "Tolong pantau terus daerah sekitar. Jika kau merasakan ada tanda-tanda Servant, jangan serang dulu dan laporkan padaku."

"Hai (~)...." x2

Setelah itu keduanya mundur di awah arahan Mara disana.

Melihat ini, Hayate merasa setelah dia pulang ke Chaldea, mungkin dia akan membeli ban pelambung baru yang bisa disihir oleh Mara nantinya?

"....Ahhh, kurasa tidak. Umurku tidak mengizinkan, Hahaha."

Kebetulan kepala Skadi mencuat dari samping pundak Hayate dan bertanya: "Kau memikirkan hal aneh apa?"

"Tidak sopan mengatakan itu aneh....Ya, itu memang aneh. Tapi apa salahnya berfantasi?" Hayate mencoba menyembunyikan rasa malunya.

Kemudian dia berdehem dan menatap langit di atas, "Kurasa kita harus mendirikan kemah disini terlebih dahulu. Bagaimana menurut kalian?"

Kusir setuju, Siegfried juga setuju, dan Skadi tidak mengatakan apa-apa sehingga disepakati bahwa mereka akan menyiapkan kemah disini.

Hayate turun dan menatap bahwa para ksatria dibelakang sudah dengan sigap membangun tenda, dan hanya Hayate yang menjentikkan jarinya.

Dari GoB, lusinan tenda berkualitas baik dengan kain terbaik muncul mengelilingi tempat yang disepakati yang membuat semua orang sekali lagi tidak bisa berkata-kata dengan kekayaan Hayate!

Hanya Skadi yang puas, terutama setelah dia masuk kedalam tenda super luas yang bisa ditempati hingga 30 orang, dimana disana dia melihat peralatan seperti karpet, meja, sofa, dan kamar tidur size king yang sangat mewah!

"Bagus Manusia, ini persembahan dan kenyamanan yang pas bagi seorang manusia bagi Dewa!"

Sayangnya Hayate langsung menepuk kedua pipi Skadi hingga tergencet dan berkata dengan dengusan di awal: "Ini tendaku!"

"Mnyhuuung Mghhhh.....Mnghh, Nghhh! Puah, tidak, ini harus menjadi milikku! Humph!" Skadi langsung melebarkan kedua tangannya kesamping di depan tenda itu.

Hayate ingin mengatakan sesuatu, tapi pada saat ini, dia merasakan beban berat di kedua pundaknya, dimana disana Kama dan Mara dengan mudahnya menggelantung...

"Dewi serakah, ini milikku, kau tidur di luar, bodoh." kata Kama dengan dingin.

Skadi menyipitkan matanya dan berkata serak, "Hohoho, apakah kau ingin melawanku?"

"Huh! Siapa takut!"

Disaat seperti ini, "Malaikat Kecil" Hayate tiba-tiba mengatakan:

Mara: "Aree~ Kenapa kalian bertengkar? Bukankah lebih baik jika berbagi tenda bersama. Bukan begitu, Master-san~~???"

"....Eh?" x3