Chereads / FGO Nasional? / Chapter 144 - Melarikan Diri

Chapter 144 - Melarikan Diri

Bam! Bam! Bam!

Ledakan demi ledakan terjadi, dan dua remaja disana saat ini bersembunyi dibalik reruntuhan dengan nafas terengah-engah.

"Kakak, ini benar-benar tidak baik...Kita, kita harus melarikan diri dulu!" kata Dryas pada Drew disana.

Drew mengambil nafas dalam-dalam sebelum akhirnya dia menggelengkan kepalanya, "Tapi Nona Nogizaka masih ada disini! Kita tidak bisa membiarkannya mati begitu saja! Sayang jika wanita secantik dirinya mati disini!"

Biarkan aku mengatakan satu peraturan baru di First Singularity: Orleans ini.

[Setiap Kematian akan dibangkitkan satu tahun kemudian]

Benar! Kematian bukan berarti fatal bagi para Master Pemain, tapi itu masih sama saja dengan mereka bermain dalam mode spectator.

Mereka bisa kemana saja, tapi tidak bisa melakukan apapun selama setahun masa kebangkitan terjadi!

Ini kerugian besar bagi mereka yang termasuk dalam Tim Role Play!

Bagi Tim Logistik memang tidak ada masalah, tapi bagi mereka...

Tidak ikut plot sama dengan kehilangan SQ. Kehilangan SQ sama dengan menjauhkan istri mereka dari diri sendiri !!!

Dan alasan Drew ingin membantu Nogizaka, "Dia sangat cantik! Wajah itu, rambut panjang itu, mata yang indah itu, payudaranya yang pas di tangan dan juga pantat yang bergoyang dibawah rok renda mininya....Aku tidak berdamai jika dia tidak menjadi pacarku!"

Dryas mengerti ini pula, tapi keduanya tidak mengerti bahwa kesan Nogizaka sudah dipelintir oleh Konsep Dosa Iri Nogizaka yang membuat dirinya sempurna dibawah setiap orang non pemilik Konsep Dosa Besar Manusia.

"Lalu apa yang harus kita lakukan, kita.....Blurghh...."

Kata-kata Dryas tidak selesai, karena pada saat ini, sebuah pedang koyak menembus perutnya yang membuat darah mengalir dari mulutnya!

"Adik !!!"

"Guah ...."

Dryas terjatuh di pelukan Drew, dan Drew melihat bahwa dibelakang mereka sudah ada tiga remaja dan satu wanita yang tersenyum jahat pada mereka.

Di saat yang sama, dua wyvern kekar berwarna hijau dan coklat, dan dua tengkorak berbaju besi full yang memegang pedang dan busur muncul mengelilingi keduanya.

"Aku beruntung, kurasa Sistem akan membuat aku yang mendapatkan hadiah ini~" kata salah satu gadis disana saat menepuk kerangka yang memegang pedang koyak disana.

"Jangan merasa bangga dulu, Last Kill adalah apa yang diterima Sistem FGO, jadi aku yang pasti akan mendapatkan antara Stheno atau Euryale !!!"

"Hahaha! Kita bekerja sama sementara, tapi siapa yang mendapatkan apa, itu nanti berdasarkan keberuntungan! Kita bunuh keduanya bersamaan, dan biarkan Sistem FGO yang menilai siapa yang akan menang?"

"Sesuai rencana." x3

Tiga yang lain saling berbicara, dan Drew dengan marah menggertakkan giginya: "Pecundang sialan! Ini tidak adil! Kau bermain curang!"

"Hahaha, ini kesempatan yang bagus untuk merebut Servant. Lupakan Minamoto, dia dijaga oleh dua Kama dan Skadi yang sama-sama selevel Dewa. Tapi kalian, Juzo, Faust, dan juga satu orang lagi yang memegang Brynhildr adalah mangsa kami para Master non servant asli!" kata remaja berambut hitam, mata hitam, dan kulit kecoklatan yang jelas ciri khas orang Asia.

"Kakak..."

Dryas benar-benar menangis karena rasa sakit ini, dan dia benar-benar tidak pernah merasakan hal seperti ini!

Drew secara paksa langsung berteriak saat ini: "Dengan menggunakan Command Spell ini aku memerintahkan, Euryale! Cepat....Ggahahhhhhh...."

Wushh...

Sebuah panah langsung menembus tangan yang berisi Command Spell di tangan Drew yang membuatnya menjerit keras!

"Hahahaha! Bodoh! Jangan berpikir aku akan membiarkan itu terjadi!" salah seorang remaja lainnya tertawa terbahak-bahak: "Sudah cukup! Ikuti perintahku, bunuh keduanya!"

Tiga...

Dua wyvern siap menghembuskan nafas, dan dua kerangka disana siap menebas serta menembakkan anak panahnya.

Dua...

Drew dan Dryas menutup mata mereka...

Tiga!

BOOOOOOOOOOOM!

Achilles memiringkan kepalanya di atas reruntuhan tepat di atas kepala Drew dan Dryas yang membuat anak panah Atalanta meleset dan mengenai keempatnya disana dan membunuh keempatnya bersamaan!

.....Ini disebut Quadra Kill!

"Hah? Kalian Master Assassin dan Archer? Cepat lari dan lindungi Masterku...Tch, Ane-san, biarkan aku selesai bicara!"

Bang!

Keduanya meloncat dan saling berperang lagi, dan hal disana hanya menyisahkan Drew dan Dryas yang langsung duduk ke tanah dengan lemah...

Nogizaka yang muncul beberapa detik kemudian langsung berkata saat tangan kanannya bergetar: "Jangan jadi beban matiku, kita akan pergi dari sini dengan bantuan Lily dan menggunakan Kereta Ratu Medb."

"N-Nona! (Ouch...)" x2

Keduanya menyapa dengan salah satunya mengerang di saat berikutnya, dan akhirnya Nogizaka langsung membuka potion dari tas kecilnya dan menuangkan isinya ke Dryas.

"Potion adalah keutamaan Medea Lily. Itu akan sembuh sebentar lagi, lebih penting lagi...Kalian siapkan Command Spell kalian. Bahkan dengan Achilles, pertempuran ini tidak optimis selama kita ada disini."

Nogizaka diam-diam mengintip ke medan perang dan berkata dengan nada tenang: "Batas kekuatanku juga akan lewat, dan aku akan membuat kesempatan menggunakan Schwipsig. Paham ?!"

"Y-Ya !!!"

Nogizaka mengangguk dan akhirnya dia menggunakan Command Spell miliknya: "Dengan menggunakan Command Spell ini, kuperintahkan padamu Medea, gunakan sihirmu untuk menunda waktu sebanyak mungkin!"

Medea Lily disana langsung merasakan aliran mana yang kuat ke tubuhnya, dan segera dia mengangguk serius.

"Dimengerti, Master~"

Dia langsung terbang ke langit, dan segera seratus lingkaran sihir bertautan di langit, dan entah darimana, Medea Lily langsung melepaskan lusinan botol kaca berisi potion di dalamnya!

"Serang !!!"

Bam! Bam! Booom! Kadoooom! Duar! Dooooooommm...

Ledakan demi ledakan terdengar dan membentuk asap tebal hitam. Potion yang hancur juga langsung mengaburkan udara menjadi hitam dan membuat penglihatan susah!

Dan Ratu Medb disana segera mengerti apa yang harus dia lakukan.

"Kemarilah, keretaku!"

Drrr...Drr...Drr....

Menaiki kereta itu, Ratu Medb langsung mengejar ke arah Nogizaka bersamaan dengan Medea Lily yang sudah masuk kedalam.

Nogizaka, Drew dan Dryas memasuki kereta itu dan melarikan diri, sementara Achilles meloncat ke tanah menutupi arah pelarian mereka dengan senyuman kuat.

Dia menunjuk tombaknya kedepan dan berkata, "Baru dipanggil dan sudah ada pertempuran berat. Karena itulah, aku akan memberikan waktu bagi Masterku untuk melarikan diri!"

"Apa yang kalian hadapi sekarang bukanlah pelari tercepat di Yunani, tapi perisai yang membawa kemenangan di Perang Troyas !!!"