Chereads / FGO Nasional? / Chapter 140 - Poor Cú Chulainn

Chapter 140 - Poor Cú Chulainn

Sementara itu gadis desa yang sedang dibicarakan oleh Hayate.

"Hm? Ada apa Jeanne?"

Inori bertanya pada Jeanne yang terlihat melihat ke arah yang merupakan arah dimana Kota Lyon berada.

Saat Inori bertanya, dia menatap Inori dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis: "Tidak ada, hanya merasa bahwa seseorang baru saja membicarakanku."

"Ohhhh~"

"Ngomong-ngomong Ruler, apa yang akan kita lakukan sekarang?" Cú Chulainn berjongkok dengan tombak merahnya yang dipegang di pundaknya, "Kau harusnya memiliki sedikit koneksi untuk menemukan dimana musuh berada bahkan jika kekuatanmu telah diturunkan?"

Itu benar, status milik Jeanne memang telah diturunkan, dan dia tidak memiliki "Skill Class" sebagai Ruler.

Tapi meskipun begitu, dia masih memiliki sedikit kekuatan sebagai seorang Ruler. Bahkan dia sudah mengetahui bahwa dia yang lain telah membunuh Charles VII dan menaklukkan Orléans. 

Disaat Jeanne akan menjelaskan, proyeksi dari Chaldea muncul dan sosok Dokter Roman muncul saat mengingatkan.

[Jadi ini adalah singularity yang disebabkan oleh Jeanne d'Arc yang lain? Pokoknya Inori, aku akan memperingatkan, jika Prancis dihancurkan dalam era itu, maka kemajuan umat manusia menuju kebebasan dan kesetaraan akan mandek di Abad Pertengahan]

[Apapun yang terjadi, kita harus menghentikannya!]

"Hai! Aku sudah tahu ini Dokter. Tapi tujuan destinasi kita, apakah kau sudah tahu dimana Mashu dan Ritsuka di teleport saat Raysift?"

Dokter Roman terlihat menggerakan tangannya dan fokus pada layar di komputernya.

Da Vinci-chan yang meminum kopi dibelakang kursi Roman menunjuk suatu daerah dan berkata: "Reaksi Mana Mashu ada di daerah dekat kalian. Ikuti jalur kanan sejauh 300 meter dan kalian akan menemukannya."

"Oh? Akhirnya kita menemukan jalur yang tepat setelah berjalan tanpa tujuan sejak tadi!" Cú Chulainn langsung berdiri dan tertawa, "Jika saja Ruler ini memiliki kemampuan kelasnya, maka ini tidak akan terjadi."

"Auuu...Maafkan aku."

Bang!

"Jangan membuat Jeanne sedih, dasar anjing biru !!" Inori langsung menendang pinggang Lancer dengan keras.

Tapi Cú Chulainn hanya menghindarinya dengan mudah dan Inori berakhir dengan kekesalan yang lebih memuncak!

"Ma Ma~ Master, jangan terlalu peduli karena kelakuan Lancer. Sekarang yang harus kita lakukan adalah untuk menemui Marshmallow, maksudku Mashu itu kan?"

Raikou langsung menahan kedua tangan Inori yang sosoknya akan bergegas menyerang Lancer lagi.

Merasakan kelembutan yang mengenai kepalanya karena perbedaan ketinggian, Inori langsung menyentuh dadanya yang ada di ukuran "B-cup" disana....

Dang–

"Aku sudah kalah..."

Medusa yang melihat Inori seperti ini segera berkata dengan bingung, "Kenapa Master sangat menyukai benda berlemak seperti itu? Padahal benda itu sangat menghalangi saat bertarung, benar, Berserker?"

Raikou menyentuh pipinya dan menyipitkan matanya menjadi bulan sabit saat tersenyum: "Ufufu~ Ular ini benar. Terkadang kedua benda ini sangat mengganggu."

Blush! Blush!

Dua anak panah menusuk dada Inori. Lupakan Raikou yang memang memiliki salah satu payudara terbesar diantara para servant wanita lainnya...

Ana, dia ada dalam wujud Lancer, dan jika dia dalam wujud Rider, hal boing boing itu juga tidak kalah dengan Raikou!

Lalu saat Inori melihat Jeanne, dia langsung mendapatkan serangan telak lagi! Jeanne juga besar!

"Sial!"

Inori langsung memukul tanah dengan air mata di wajah imutnya, "Lupakan Ana dan Raikou! Jeanne jelas seumuran denganku saat mati! Kenapa dia lebih besar dariku ?!"

"Tuhan tidak adil !!!"

Jeanne: "Tidak boleh bilang begitu Inori. Tuhan itu sangat adil loh?"

Sayangnya hanya pandangan kosong yang didapat Jeanne karena perkataan ini. Kemudian Inori langsung menerkam Jeanne dan memainkan kedua payudaranya!

"Apakah kau menyebut ini masih adil ?! Lihat hal ini? Benda bergelombang seperti ini, aku juga mau! Woaahhhhh....Tapi, tapi kekenyalan ini, Ummm, Shishou agak lebih ketat karena pelatihannya, tapi milik Jeanne sangat lembut..."

"Kyaa! I-I-I-I-I-I-INORI !!!! Annnnhhh– Jangan, jangan bermain dengan milikku!"

Inori masih memainkan itunya Jeanne, dan Raikou hanya melihat miliknya: "Ara? Ara Ara~ Sepertinya milikku juga besar bukan? Aku baru menyadarinya sekarang~"

"Aku benci hal yang besar. Benar, Lancer?"

Cú: "Hmmm, ya...Besar memang lebih baik. Dan Master ternyata juga seorang pria di dalam wujud wanitanya? Kekenyalan itu, kurasa menakjubkan..."

Sring....

Sebuah sabit muncul di leher Cú dan wajah Ana yang tertutup hoodienya langsung muncul dibelakang Cú dengan memancarkan aura keras yang menekan!

"Apa...yang kau lihat?"

"Gulp...T-Tenang, Ana. Kita, kita rekan oke? Jika aku mati disini...."

Swish!

Tebasan itu menyerempet rambut biru Cú yang membuat beberapa hal biru jatuh, dan ini membuat senyuman Cú Chulainn kami menegang!

Ditambah pada saat ini, katana Raikou, rune Inori dan tombak bendera Jeanne langsung diarahkan pada Cú dengan pandangan mereka (Kecuali Jeanne) sangat menjijikkan saat ditujukan pada Cú.

#Jeanne sebenarnya tidak jijik, dia hanya tidak nyaman dengan pandangan Cú.

Raikou: "Lancer, hanya putraku dan sesama wanita yang bisa melihat milikku."

Jeanne: "Itu tidak sopan melihat milik wanita tahu, Lancer? Itu benar-benar tidak sopan!"

Inori: "Sampah! Sampah harus dibakar! Aku akan menggantikan Shishou untuk menghukum muridnya !!!"

Lancer yang dikelilingi oleh keempat wanita itu langsung merasa tertekan dan bahkan dia mulai merindukan Arthur dan Hayate sekarang.

Dalam hati dia berteriak, "Aku ingin pindah Master !!!"

Tapi pada akhirnya tidak ada yang terjadi pada Lancer kecuali dia yang dijauhi dari kelompok wanita sampai ketika mereka sampai ke titik tujuan.

"Mashu! Ritsuka! Oyyyy...."

Teriakan Inori membuat dua gadis dengan rambut pink keunguan dan coklat agak orange menoleh dengan tatapan terkejut dan senang disaat yang sama.

"Inori-chan!" x2

Keduanya langsung berkumpul pada saat ini, dan Inori langsung memeluk kedua gadis itu dengan gembira.

Jeanne segera diperkenalkan oleh Inori kepada keduanya, dan Lancer yang menjadi satu-satunya laki-laki diantara para wanita ini hanya merasa dunia sedang memisahkan batas natural antara gender.

Biasanya seorang pria akan senang dikelilingi oleh sekumpulan wanita cantik seperti ini, tapi dalam kasus Cú....

Cú: "Aku merasa aku berada di tim yang salah sekarang! Aku benar-benar ditinggalkan disini bangsat!"

"Tidak ada kesempatan bagiku untuk masuk dalam lingkaran wanita mereka !!!!"