Era manusia, ini adalah era yang jauh lebih kacau dan penuh intrik dibandingkan era-era lainnya.
Manusia yang menjadi protagonis Dunia hanyalah sesuatu yang lemah, penuh kekurangan, dan menggunakan semua yang mereka punya hanya demi kepuasan mereka sendiri.
Tapi karena itulah, Era Manusia lebih baik daripada Era-era sebelumnya!
"Semuanya! SERANG !!!!"
"UuuUUoooOOkOooOOoOoooowWwWWwwWwwoooOuUuUUuuhhhhhHHHhhHhhhhhHhhhhhh...."
Atas perintah Hayate, para ksatria yang telah menerima senjata dari GoB dan memiliki semangat menjaga tanah air mereka langsung membakar seluruh darah mereka untuk melawan Monster Besar yang disebut Fafnir ini!
Fafnir mengangkat tangan besarnya dan langsung menyerang!
"Jangan berpikir serangan lambat seperti itu akan kubiarkan! Enkidu!"
Crang, Crang, Crang!
Rantai Surga sekali lagi menahan tangan besar Fafnir, tapi kali ini bukan hanya itu saja. Beberapa ksatria dengan keberanian besar langsung meloncat menggunakan pijakan rantai emas itu dan langsung menebas ke kulit keras dengan sisik milik Fafnir!
"Haaaaa! Mati, monster!"
"Mati! Mati! Mati! MATI !!!"
.
.
.
Karena tubuh besar itu, Fafnir menjadi sasaran empuk para ksatria. Jika dalam keadaan biasa, para ksatria ini hanya akan me jadi pakan meriam, tapi dibawah BUFF senjata GoB, mereka masih memiliki sedikit perlawan !!!
Fafnir meraung marah dan ekornya langsung menyapu semuanya disana.
Bushhhh....
"Guaahhhh..."
Beberapa ksatria terpental, dan Hayate sudah menghujani Fafnir dari langit sembari dia terus memainkan Rantai Surga seolah dia adalah dalang yang membantu para ksatria disana agar tidak terkena luka fatal.
Ada beberapa ksatria yang sudah menaiki daerah punggung Fafnir dan menusukkan pedang atau senjata apapun itu ke dalam sisiknya dengan mudah!
Fafnir melompat dan bahkan terbang sebentar untuk menjatuhkan mereka, dan hal ini saja membuat beberapa ksatria yang terlambat diselamatkan langsung hancur menjadi pasta daging.
Hayate menarik kedua tangannya dengan keringat tebal di dahinya, dan dari kedua sisi sayap Fafnir, dua pedang besar langsung muncul dan memakukan dua sayapnya sebelum akhirnya Rantai Surga memenjarakan seluruh tubuhnya dengan panik!
"Jangan....berpikir bisa kabur lagi!"
Hayate dengan keras menekan Fafnir, dan berteriak lagi: "Serang lagi !!!!"
"HaaAAAaaAAAaaaaaA !!!!!" xN
Bagi mereka yang cerdik, mereka bekerja sama untuk menaiki Fafnir dan menyerang mata atau daerah lembutnya, dan bagi mereka yang agak bodoh hanya bisa menyerang langsung dengan menebas atau menusuk langsung melewati sisik kerasnya
Pertarungan ini adalah pertarungan yang membuat Skadi kagum.
"Bahkan jika mereka lemah dan tahu bahwa tidak bisa menang, mereka masih terus maju dengan keyakinan yang sama....Bunuh naga itu dan kembali sebagai pahlawan !!!"
Skadi menatap Hayate yang bekerja keras disana sebagai mercusuar mereka, dan hal ini membuatnya puas.
Dia menyetujui Hayate!
Pada akhirnya wanita cantik ini menunjukkan senyuman yang indah sambil menulis Rune disana dengan sangat cepat, "Ini adalah manusia."
"Karena itulah mereka akan menggantikan keberadaan kita di era itu dan membuat era yang benar-benar baru dari sebelumnya."
"Itu benar, ini..."
Hayate: "Zaman sudah berubah, kawan !!!"
Wung, Wung, Wung, Wung, Wung, Wung....
Lusinan senjata modern dari GoB langsung bermunculan satu demi satu, dan dengan arahan Hayate, semua peluru dan rudal langsung dilepaskan disaat yang bersamaan!
Kedua jari tangan Yuuki menggerakkan Rantai Surga untuk menarik semua ksatria disana, dan Fafnir yang melihat ini benar-benar marah sehingga dia langsung menembakkan nafas api yang bahkan bisa melelahkan apapun dalam radius beberapa meter dari sana!
"Ohhh, bermain api di depanku? Benar-benar kadal bodoh."
Sesosok wanita cantik dengan pakaian super duper minim yang hanya menutupi bagian kemaluannya muncul melewati Hayate dan melayang tepat di depannya.
Dia memiliki rambut bagian luar berwarna perak sementara bagian dalamnya adalah warna galaxy yang sangat indah, dan di sekitar tubuhnya, api berwarna biru yang terlihat sangat panas langsung diarahkan tepat ke arah api Fafnir.
"Kama? Bagaimana warga sipilnya?" teriak Hayate
"Ahhh....Berisik. Aku sudah menyelesaikan mereka, bukan masalah besar, jadi tolong jangan perintahkan aku dalam hal sepele seperti itu lagi, Master."
"....Begitu, maaf dan... terima kasih."
Kama mendengus dan membuang muka, tapi jika dilihat lebih dekat, dia terlihat menunjukkan sedikit senyuman.
Sampai akhirnya dia kembali ke wajah malas dan kosongnya saat berkata: "Diriku yang lain, mau ikut bermain?"
"Ya! Serahkan padaku!"
Suara ini yang tiba-tiba muncul berasal dari sisi belakang Fafnir. Disana, sosok wanita cantik dan montok yang sama dengan Kama muncul, hanya yang membedakan keduanya adalah pakaian dan sesuatu yang melayang dibelakangnya!
Perbedaan paling mendasar dari wanita ini adalah daerah kemaluannya yang hanya ditutupi oleh api biru yang benar-benar lebih vulgar dibanding yang pertama!
Dan dibelakangnya muncul sesuatu seperti lingkaran berwujud seperti cakram full...Ini adalah Mara dalam wujud dewasanya.
Kama: "Terbakarlah sama seperti saat aku dibakar olehnya, Ananga!"
Mara: "Hollow Demon, pergi!~"
Bushhhhh!
Mata Fafnir ketakutan saat melihat api biru itu, dan dia hanya bisa berteriak lebih keras: "RoaAAArrrrrrRRRrRRrrrRRRRRrrr..."
BOOOOOOOOOOOOOOM!
Api biru meledak langsung, dan bahkan hembusan api dari Fafnir tidak dapat mengalahkan api yang merupakan perwujudan dari api yang dibuat oleh Shiva yang terkait dengan alam semesta saat membunuh Kama menjadi abu.
Ini adalah api yang akan memiliki atribut korosi dan juga api dengan atribut yang tidak akan pernah padam.
Meski sama seperti Anaterasu di Dunia Naruto, tapi berkali-kali lebih kuat!
Karena itu, bahkan api Fafnir atau bahkan sisik naganya yang keras, tidak dapat bertahan dibawah serangan ini.
Skadi berhenti menyerang dengan rune miliknya dan menghela nafas sedikit, "Keduanya benar-benar menakutkan."
Hayate mengedipkan matanya beberapa kali, dan sebenarnya dia tidak tahan melihat betapa terbukanya kedua servant ini.
.... Meskipun dia harus mengakui bahwa dia menikmati ini, tapi untuk sekarang...
"Kemenangan! Kemenangan ada di pihak kita !!!!"
"Oo...Ouuuhhhhhhhh ———"
Meskipun jalannya agak berliku-liku dan melelehkan, mereka menang! Benar-benar menang melawan monster yang sangat menakutkan!
Kama dan Mara turun disamping Hayate. Hayate tersenyum dan mengelus rambut kedua kembar ini dengan senyuman lebar.
"Kerja bagus, Kama, Mara. Dan juga Skadi!"
Mara tersenyum nakal dan langsung memeluk lengan Hayate dibawah gundukan dua buah gunung besar itu.
Munyu...
"Nee...Master-san, bukankah sebenarnya Master-san sangat menyukai wujudku yang ini? Hehe~"
Mata Hayate berkeliaran antara melihat wajah Mara dan jurang dalam itu. Tapi pada saat ini, Kama langsung mencubit pipi Hayate dan menarik kepalanya ke arah dirinya.
"Jangan tertarik padanya, dia adalah iblis." Kama menarik Hayate dari Mara dengan wajah jijik.
"Ohhh~ Jangan sebut aku seperti itu diriku. Bukankah kita sebenarnya sama?" Mara kembali menarik Hayate.
Alhasil keduanya saling memeluk lengan Hayate di kiri dan kanan yang membuat Hayate mengangkat kepalanya untuk melihat bahwa lingkaran besar di langit pertanda Singularity masih ada.
"Ini bukan mimpi, artinya...Fase Populerku sudah datang, kan?"
Disaat Hayate memikirkan ini sembari terus merasakan kelembutan dua "Munya Munyu" yang terasa di kedua lengannya, Skadi yang pada awalnya ingin memuji Hayate langsung memerah!
Dia tanpa sadar mengeluarkan sebuah tombak merah yang langsung ditunjukkan ke tenggorokan Hayate: "Dasar binatang! Apakah, kau, kau tidak bisa melihat situasi sebelum melakukan hal memalukan seperti itu?!"
"T-Tunggu Skadi! Jangan marah! Jangan marah...mmm ???...."
Hayate tiba-tiba tersadar dan akhirnya bertanya dengan ragu: "Atau mungkin....kau sebenarnya, cemburu?"
"Ce-Ce-Cemburu ?!" Wajah aneh Skadi langsung terbentuk, dan dia akhirnya tersadar saat rune disana ditulis dengan wajah super merah: "MASTEEEEEEERRRRR !!!!"
"T-Tunggu! Aku bercanda! Jangan main dengan rune mu!"
Apa yang dilakukan keempatnya menjadi bahan tertawaan para ksatria disana, tapi apa yang tidak mereka sangka adalah di daerah bangunan tinggi tak jauh dari sana...
Sosok pria berambut perak muncul saat berbisik, "Saat aku datang kesini, aku merasakan nafasnya. Tapi sekarang sudah menghilang?"
"Apakah itu....mereka yang mengalahkannya?"