"Nangis aja, Re. Luapkan semua kesedihan lo, jangan di tahan. Ada gue yang selalu ada di samping lo, gue enggak akan ninggalin lo sendirian."
Rean menganggukkan kepalanya pelan. "Gue sendirian sekarang, Ren," ucapnya dengan suara yang sangat terdengar lirih.
Rena menggelengkan kepalanya cepat, dia melepas pelukannya dan berjongkok menyamakan tinggi Rean. Kedua tangannya memegangi pipi sang pacar yang sudah basah. Ini pertama kalinya bagi Rena melihat Rean sesedih ini, dan itu membuat hatinya terasa semakin sesak.
"Lo enggak sendirian, Re. Ada gue, ada Riel, ada teman-teman, ada bunda gue juga. Jangan menganggap kalau lo sendiri di dunia ini." Rena kembali memeluk Rean.
Rean mempererat pelukannya, seakan tidak ingin kehilangan siapa-siapa lagi. Dia beruntung mempunyai sahabat sekaligus pacar seperti Rena.