"Tapi gue belum mundurin ini mo—"
Jiro hanya berdecak pelan dan membuat Reza mendengus. Dia langsung pindah ke kursi yang ada di samping pengemudi. Jiro pun tersenyum, lalu masuk ke dalam mobil. Dia menutup jendela itu sambil mengamati mobil yang dia sewa.
"Bagus juga mobilnya, muat banyak orang juga," ujar Jiro seraya memakai sabuk pengaman. Dia juga membenarkan kaca spionnya. Reza hanya diam sambil melihatnya dengan tatapan datar.
"Lo yakin enggak mau bilang tentang masalah—"
"Apa yang perlu gue katakan? Itu enggak penting, Pergi karena kerjaan, bukan pergi selamanya," sahut Jiro menyela ucapan Reza.
Reza hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.
"Udah siap?" tanya Jiro yang menyalakan mesin mobilnya.
Reza yang melihat Jiro tampak ragu pun sedikit takut, karena dia tau kalau kakaknya itu sudah lama tidak menyetir mobil.
"Ini gigi mobil, kan, ya?" tanya Jiro mengamati yang dia pegang.