Motor Rean terhenti di depan café baru yang di maksud Rena, beruntung café itu belum terlalu ramai, sehingga dia tak perlu lagi mengantri untuk masuk ke dala café itu. Rena turun dai motor dengan tersenyum senang dan menunggu Rean yang masih memarkir kan motornya. Rena terus memandangi cafe itu dari luar.
"Re, cepetan!" ujar Rena sedikit berteriak.
Rean hanya menoleh sekilas sambil menganggukkan kepalanya, tak lama Rean berlari kecil mendekati Rena.
"Ayo!" seru Rena bersemangat dengan menggandeng tangan Rean, lalu berjalan masuk ke dalam café itu. Rean tersenyum tipis ketika melihat gandengan tangan Rena yang erat.
Rena memilih tempat duduk dekat jendela, karena itu adalah tempat kesukaan Rena. Rean duduk di hadapan Rena sambil memanggil waiters dengan mengangkat satu tangannya.
"Ini siapa yang bayar?" tanya Rean menatap Rena dengan mengangkat satu alisnya.
Rena tampak berpikir dengan tersenyum menyengir. "Ya … lo, lah. Masa gue?"