Hujan semakin deras, ditambah suara guntur dan kilatan petir yang mengkilat di langit. Dua orang ini masih memakan makanannya yang baru saja datang. Mereka berbincang membahas tentang mereka satu sama lain. Namun, di sini Haru yang lebih sering bercerita.
Salsa menjadi pendengar yang baik dan sesekali tertawa saat Haru menceritakan kejadian yang lucu.
"Lo tinggal di asrama sejak kapan, Sal?"
"Em, sekitar umur tujuh tahun. Lupa," jawab Salsa dengan menyeruput mi ramennya.
"Dari kecil? Emang orang tua kerja apa?"
"Em … jangan bahas orang tua deh, gue agak malas," jawab Salsa dengan tersenyum.
Haru hanya mengangguk paham. "Maaf, Sal. Seharusnya gue enggak nanya. Seharusnya gue juga melindungi lo sejak dulu," ucap Haru dari dalam hati.
"Udah malem, ayo pulang."
Haru menganggukkan kepala lalu berdiri dari duduknya. "Lo tunggu di luar aja, gue bayar dulu," ucap Haru seraya berjalan meninggalkan Salsa yang masih mengenakan tas miliknya.