Rean yang sudah berada di loket pun tersenyum melihat Rena yang berusaha lari dengan cepat. Dia mengatur napasnya yang ngos-ngosan sambil sambil berjalan ke loket pembelian tiket. Setelah itu, dia duduk di kursi yang ada di dekat pohon dengan mata terus menatap ke Rena.
Bibirnya masih membentuk senyuman yang sulit diartikan. Jujur saja, Rean sangat malas untuk berada di sini. Tapi dia tak bisa melewatkan semua ini.
"Gila ya lo, larinya kenceng bener!" dumelnya yang masih mengatur napasnya yang sangat ngos-ngosan. Rean pun membuka tasnya dan mengambil satu botol mineral.
"Minum dulu," ucapnya menyodorkan botol itu.
Rena tersenyum dan mengambil botol itu dengan cepat. "Thanks."
Rean mengangguk seraya beranjak dari duduknya. "Ayo," ajak Rean dengan tersenyum.
Rena masih diam dengan meminum minuman itu sampai setengah botol. "Tadi aja gue ajak enggak mau, sekarang senyum-senyum gitu mau masuk ke wahana," sindir Rena dengan memasukan botol itu ke dalam tasnya.