"Kamu itu seharusnya—"
"Pak," panggil Josen dengan mengangkat satu tangannya.
Pak Andra langsung menoleh ke arah Josen. "Ada apa?"
Josen sudah kembali sekolah, dia tidak memberitahu apapun alasan dia membolos sampai selama itu. Meski Rena yang membujuknya, semua itu tetap tidak mempan.
"Rean menemukan jawaban yang ada papan tulis, Pak," ucap Josen dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal, lalu menoleh ke Rean dengan tersenyum paksa.
Sedangkan Rean langsung melotot saat melihat wajah Josen yang memberikan kode untuk Rean agar dia mau maju ke depan mengerjakan soal.
"Rean, maju ke depan. Jawab soal ini," ucap Pak Andra beralih pada Rean.
Rean menghela napas panjang dan tersenyum paksa ke Pak Andra, lalu beranjak dari duduk dan berjalan maju ke papan tulis.
Rena menghela napas karena Josen berhasil mengalihkan perhatian Pak Andra. Tangan Rena menepuk paha Hana dengan sedikit melotot.
"Maksud lo apa?!" tanya Rena dengan berbisik.