Rena menghentikan langkahnya, lalu membalikkan tubuhnya dengan melotot pada sahabatnya itu. "Lo bilang apa?"
Rean menggeleng cepat. "Hah? Gue enggak bilang apa-apa," alibi Rean.
"Bohong, gue denger, Rean!"
"Apa? Gue ngomong apa emang?" tanya Rean memajukan kepalanya lebih dekat ke wajah Rena.
Rena yang di tatap Rean dengan sangat dekat pun terdiam, dia membungkamkan mulutnya dengan memundurkan kepalanya perlahan. Namun, berbeda dengan Rean. Dia terus berjalan mendekat ketika Rena melangkah mundur dengan senyuman jahil.
"Re! Jangan maju-maju gitu dong, kalau gue nabrak gimana?" protes Rena yang masih berjalan mundur.
Rean tidak menjawab, dia hanya tersenyum dan terus melangkah maju. Dalam hitungan detik, Rean menarik tangan Rena ke dekapannya ketika melihat petugas kebersihan mendorong alat-alatnya tanpa melihat jahat.