Rena tersentak kaget ketika melihat wajah Rean yang penuh dengan luka lebam dan darah yang ada di sudut bibirnya.
"Re, abis berantem sama siapa?" tanya Rena dengan memegang kedua pipi Rean. Gadis itu mendadak cemas dan sedikit merasakan ngilu karena luka lebam Rean yang bisa di bilang cukup parah.
"Enggak penting sama, Ren."
Rena menggeleng. "Jawab, Re! Sama siapa?"
"Enggak penting, Rena!"
Rena menghela napas dengan menatap Rean lekat."Lo sahabat gue, kan? Bukannya lo bilang harus saling terbuka kalau ada masalah?"
Rean yang tadinya mengalihkan pandangan, kini beralih menatap Rena lekat. Dapat cowok itu lihat kalau gadis yang ada di hadapannya ini terlihat sangat khawatir dengan mata berkaca-kaca.
"Justru kita sahabat, gue enggak mau lo sedih dan khawatir sama gue, Ren!"
Rena menghela napas panjang karena Rean tak mau cerita dengan apa yang terjadi, ia khawatir sama Rean. Rena pun yang hendak berdiri langsung di tahan oleh Rean.
"Lo mau ke mana?" tanya Rean.