Saat menoleh ke kanan, matanya terbelalak lebar melihat gadis yang menggunakan jaket jeans, rambut terurai sebahu. Dia tersenyum lalu berlari mendekati gadis itu, dia menepuk pelan gadis itu.
"Ren!" panggil Rean.
Saat gadis itu menoleh menatap Rean dengan tatapan bingung, senyuman Rean luntur, dan berubah menjadi datar.
"Maaf, salah orang."
Gadis itu hanya mengangguk dan kembali berjalan.
Rena melepas pelukannya perlahan, dia mengusap wajahnya kasar sambil tersenyum. "Makasih, Re, … dan maaf." Lirih Rena dengan menundukkan kepalanya.
Rean menyernit bingung. "Kenapa minta maaf? Lo enggak ada salah sama gue."
"Gue minta maaf karena—"
"Ryu maksud lo?" tebak Rean memotong ucapan Rena.
Gadis itu mengangguk pelan. "Harusnya gue dengerin omongan lo, tapi gu-gue malah …"
Rean mengusap wajahnya dan menjambak rambutnya frustrasi. "Ke mana sih, lo, Ren? Kenapa ponsel lo juga enggak aktif? Lo baik-baik aja kan? Jangan bikin gue panik dong!" gumam Rean menghela napas panjang.