"Kenapa gue deg-degan gini ya? Perasaan sama Ryu biasa aja, meski dia bersikap lembut, tapi jantung gue enggak deg-degan kek gini," gumam Rena dengan memejamkan mata sejenak.
"Apa jangan-jangan gue …." Rena menggeleng cepat sambil bergumam, "Enggak mungkin itu terjadi, gue enggak mungkin suka sama sahabat gue sendiri."
Ting tong!
Rena sedikit terkejut mendengar suara bel rumahnya, dia langsung mengambil payung sambil berteriak, "Iyaa, bentarr!"
Tangannya membuka pintu rumahnya dan melihat motor Josen dan koper besar milik Yunbi, Rena tersenyum. Dia pikir Yunbi tidak jadi ke rumahnya. Namun, Rena tiba-tiba merasa janggal.
Kenapa Yunbi membawa koper sebesar itu? Padahal study tour hanya beberapa hari saja.
Mata Rena terbelalak lebar melihat wajah Yunbi yang lebam, Josen pun juga lebam. Bahkan, sudut bibir Josen berdarah. Dengan cepat gadis itu membuka pintu pagarnya dan menatap kedua sahabatnya bingung.
Mereka berdua masih terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.