"Gimana? Udah enakan?" tanya Anne yang berjalan mendekati anaknya itu. Dia memegang kening anaknya, dan tersenyum karena deman Rean sudah turun, meskipun masih terasa hangat, tapi tidak sepanas tadi pagi.
"Udah minum obat?"
"Udah." Anne mengangguk dan mengelus ujung kepala anaknya.
Anne beralih menatap jendela kamar Rean, dia melangkah mendekat dan membuka tirai kamar itu, matanya melihat jendela kamar Rena yang masih terbuka, dan kamar yang sangat gelap.
"Semoga Rena udah enggak takut sama petir, dia ada lilin atau lampu emergency enggak ya," tanya Anne dengan suara pelan yang masih terdengar oleh Rean. Cowok itu menyernit dan menoleh menatap sang mama.
"Dia selalu ada lilin, dan mungkin dia lagi di kamar bundanya, kan dia masih takut sama—"
"Rena enggak bilang apa-apa ke kamu?" tanya Anne memotong ucapan Rean. Cowok itu menggelengkan kepalanya.
"Enggak ada tuh, emang kenapa?" tanya Rean yang perasaannya mendadak tak enak.