"Emangnya gue mau berangkat sama lo?" tanya Rena sambil memutar bola matanya malas.
"Harus mau, gue nggak suka ada penolakan. Udah buruan naik, keburu telat," ujar Ryu yang membuat Rena mendengus.
"Iya, iya."
Mau tidak mau Rena harus berangkat bersama Ryu, karena tidak mungkin dia naik bus ataupun ojek online. Memang benar gadis itu sedikit merasa tertolong karena cowok itu datang menjemputnya.
"Nih, pake," Ryu memberikan jaket miliknya ke Rena.
Rena menatap jaket itu bingung. "Kenapa gue harus pake?"
"Motor gue lebih tinggi daripada punya sahabat lo, lo mau pamer paha?" tanya Ryu yang membuat Rena mendengus.
"Suruh siapa motor tinggi-tinggi," protes Rena.
"Suka-suka gue lah, motor juga punya gue," jawab Ryu yang tak mau kalah.
Rena tidak menjawab lagi, dia menghela napas karena merasa percuma untuk adu mulut dengannya. Rena naik ke atas motor dengan memegang bahu Ryu untuk membantunya naik. Dia menutupi pahanya dengan jaket pemberian Ryu.