"KURANG AJAR YA KAMU! SIAPA SELAMA INI YANG MEMBAYAR SEKOLAH KAMU?! JAGA UCAPAN KAMU, YUNBI!" bentak sang papa dengan napas membara.
Air mata Yunbi yang selama ini dia tahan, akhirnya terjun dengan bebas ke pipi. Apakah mereka lupa? Sejak masuk ke SMA, mereka tak pernah memberikan uang sepeser pun. Yunbi memakai tabungan sang kakak yang dia terima tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.
"Iya, saya salah. Saya memang selalu salah di rumah ini!" ketus Yunbi menatap papanya dengan mata tajamnya.
Saat Yunbi hendak melangkah, pergelangan tangannya di cengkeram oleh sang papa dengan kencang, hal itu membuat Yunbi berteriak dan merintih kesakitan. Karena luka yang di pergelangan tangannya itu belum kering.
Yunbi merasakan kalau darah itu kembali keluar, karena dia ingat betul, ketika lukanya di tekan, lukanya sedikit terbuka, sehingga darah keluar.
Matanya melihat ke perban, benar saja, darah itu sudah terlihat dari perban, dan …
Tes …