Melihat Victor yang sudah berlalu dengan motor besarnya, Josen langsung melihat ke arah Yunbi yang menundukkan kepalanya. Air matanya sudah terjun bebas ke pipinya, pundaknya terlihat sedikit bergetar. Josen yang melihat Yunbi menangis langsung menarik tubuhn Yunbi ke dalam dekapannya.
"Bi, gue yakin, Victor bakal dengerin penjelasan lo, mungkin dia masih emosi, jadinya—"
"Makasih, Jo. Makasih udah berusaha buat ngehibur gue, tapi untuk kali ini lo gagal. Gue tau gimana Victor," potong Yunbi dengan perlahan melepas dekapan Josen. Dia tersenyum paksa dengan jari mengusap pipinya.
"Mending sekarang lo pulang aja, gue lagi pengen sendiri," ucap Yunbi dengan suara paraunya.
"Nggak, Bi. Gue paling enggak bisa—"
"Jo! Gue mohon!" sentak Yunbi yang membuat Josen menghela napas panjang. Mungkin Yunbi memang butuh waktu sendiri untuk menenangkan perasaannya kali ini. Tak ada yang bisa dia lakukan lagi, Josen menganggukkan kepalanya dengan tangan bergerak ke atas kepala Yunbi.