Dalam beberapa saat, Xiao You Ren sudah terlelap, matanya terpejam erat, dan bernapas secara teratur, sangat tenang. Meski begitu, ia tidak benar-benar bisa tidur dengan nyenyak.
Ada perasaan was-was karena terancam dan hal itu dibuktikan ketika merasakan jika pintu kamar terbuka. Awalnya, Xiao You Ren sama sekali tidak ingin terjaga dan masih dalam situasi setengah sadar. Samar-samar melihat langkah kaki yang mendekat, semakin dekat dan semakin jelas. Lalu, ketika Wu Anyu duduk di samping tempat tidur sembari memberikan tatapan intens, pada saat itu Xiao You Ren sudah sepenuhnya sadar.
Hanya saja enggan membuka mata. Biarkan saja Wu Anyu melakukan apa yang dia ingin lakukan, selama masih dalam batas toleransi, Xiao You Ren tidak akan mengganggu.
Merasakan tatapan pihak lain menimbulkan gejolak di hati Xiao You Ren. bagaimanapun, rasanya tidak nyaman tertidur sembari terus-menerus diperhatikan oleh seseorang. Apalagi orang itu adalah ancaman alam bawah sadarnya.