Chereads / The Cold Season / Chapter 14 - More Pain

Chapter 14 - More Pain

"Pagi, You Ren!" Wang Huanling menyapa Xiao You Ren. Laki-laki itu baru masuk kerja lagi setelah tiga hari mengambil libur lantaran sakit.

Xiao You Ren tersenyum tipis menanggapi sapaan itu. Bergegas duduk di kursinya dan mulai menyalakan komputer. Tangannya cekatan menggerakkan mouse dan bekerja cepat untuk menyusul ketertinggalannya, mengerjakan pekerjaan yang telah menumpuk selama tiga hari. Dia terlihat bersemangat, bukan semata-mata sedang dalam masa giat bekerja, tetapi Xiao You Ren berusaha keras untuk menghindari pikiran-pikiran yang beberapa hari terakhir mengusiknya. Tidak ingin terhanyut dalam kesedihan, meskipun sampai detik ini hatinya terasa lara. Setiap kali ingatannya nyaris menyentuh hari itu, rasa ngilu menjalar dari kaki hingga memukul tulang. Dan Xiao You Ren tidak ingin semuanya manjadi kacau hanya karena masalah hati.

Perihal duka, biarlah itu menggerayangi malamnya dan mengundang rasa sakit pada tubuhnya. Xiao You Ren hanya sedang berusaha hidup senormal mungkin, seperti tidak pernah ada seseorang yang dicintainya dan pergi begitu saja. Katakan saja dia melarikan diri dari kenyataan, tapi Xiao You Ren memang egois. Menyimpan begitu banyak emosi buruknya untuk dihidangkan pada diri sendiri. Tidak ingin berbagi dengan siapa pun, tidak ingin menceritakan tentang apa pun. Dia hanya terlalu pengecut, sehingga memperlakukan dirinya dengan tidak adil. Kendati demikian Xiao You Ren tetaplah dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa menjadi egois untuk memperoleh dan mempertahankan sesuatu yang seharusnya dimiliki.

Waktu bergulir dengan cepat pada porosnya. Seseorang yang terlalu serius memang seringkali meninggalkan banyak hal. Kecil maupun besar. Dan Xiao You Ren meninggalkan waktu makan siangnya. Beberapa karyawan lain sudah menawarkan ajakan mereka padanya, tapi dia terlalu berusaha keras untuk hal bodoh sehingga menghiraukan sekitar. Orang-orang mungkin merasa wajar, ketika melihatnya teramat tergesa dalam mengerjakan tugas.

"Xiao You Ren!" seseorang menyerukan namanya. Membuat yang bersangkutan sedikit tersentak dan berusaha melirik pada orang tersebut. Zhao Yuzi berjalan mendekatinya dengan sebuah tas kertas. Beberapa karyawan sudah duduk di kursi mereka dan ada juga yang masih menikmati jam istirahat.

"Ada apa?" tanya Xiao You Ren ketika gadis itu sudah berdiri di samping kursinya. Atensi laki-laki itu masih pada komputernya dan mengacuhkan keberadaan orang lain, hal tersebut membuat Zhao Yuzi naik pitam. Dengan sentakan pelan dia menarik wajah Xiao You Ren untuk melihat ke arahnya. Laki-laki itu mengernyitkan kening dan disusul sebelah alis yang terangkat.

"Ada apa, Yuzi? Pekerjaanku masih banyak."

Sudut bibir Zhao Yuzi terasa berkedut, sungguh hasrat yang sangat menggebu untuk melontarkan kata-kata umpatan. Sayang sekali ada banyak orang di sekitar mereka, tidak mungkin dia meninggalkan etikanya hanya karena seonggok daging kurus kering di hadapannya. Tangan yang memegang tas kertas itu dia gerakkan untuk kemudian meletakkan tas kertas tersebut di atas meja Xiao You Ren.

"Makanlah, tadi kubelikan roti coklat."

Xiao You Ren menanggapi dengan anggukan kecil.

"Sekarang!" perintah Zhao Yuzi. Melepas pegangannya pada pipi Xiao You Ren. Laki-laki itu menurut, meskipun pada awalnya terlihat enggan dan ogah-ogahan.

Zhao Yuzi mengintip pada layar komputer Xiao You Ren dan memperhatikan pekerjaan laki-laki itu. "You Ren, pekerjaanku sedikit lagi. Nanti kalau sudah selesai aku akan membantumu, oke."

"Tidak perlu. Lagipula tidak mungkin bisa," tolak Xiao You Ren lembut. Mulutnya kembali mengunyah roti dengan cepat, seperti orang yang dikejar-kejar bayangan.

"Ya, tapi aku tetap bisa membantumu. Hanya tinggal memberikan kedipan pada Phi John, maka semuanya selesai. Dia memberiku izin. Selesai."

"Tidak perlu, Yuzi. Divisi kita berbeda."

"Aku bisa membantumu untuk … menjadi teman ngobrol, memijat pundakmu dan lainnya."

Xiao You Ren tidak percaya dengan keras kepalanya gadis itu, meskipun sudah sering berhadapan dengan hal seperti ini. Yang bisa dilakukan Xiao You Ren setelah itu hanya menghela napas kasar dan menggerakkan bibirnya. "Itu hanya akan mengganggu," katanya sedikit malas. Cepat-cepat Xiao You Ren mengunyah makanan di mulutnya.

Zhao Yuzi mendengus. Tetap tidak menyerah untuk mendatangi Xiao You Ren ketika dia sudah selesai dengan pekerjaannya. Setelah memastikan jika Xiao You Ren akan memakan habis roti bawaannya, Zhao Yuzi memutuskan untuk pergi dari situ.

Wang Huanling Yen sejak tadi memperhatikan mereka diam-diam mulai mendekati Xiao You Ren. Dia tidak bisa lagi menahan gejolak penasaran di hatinya. Perlakuan Zhao Yuzi pad Xiao You Ren sungguh mengundang praduga di benaknya. Sehingga ketika gadis itu telah menghilang dari balik pintu, Wang Huanling memutuskan mencari kebenaran dari Xiao You Ren. Dia sedikit menggeser kursinya dan berbisik, "You Ren, Yuzi itu kekasihmu, 'kan?"

Mata Xiao You Ren membeliak, hampir saja dia tersedak roti. Perhatiannya berpusat pada laki-laki di sebelahnya yang terlihat santai saja. Dengan mantap Xiao You Ren menggelengkan kepala dan menjawab, "Tidak. Tidak mungkin. Dan tidak akan pernah terjadi."

"Oh. Gitu, ya." Sangat jelas jika Wang Huanling ingin memperpanjang masalah ini, tapi diurungkan niatnya itu. Melihat wajah serius Xiao You Ren ketika mengatakannya, menyentuh sedikit rasa percayanya. Mau tidak mau dia kembali bungkam. Mereka melanjutkan pekerjaan masing-masing.

Sejauh ini Xiao You Ren tidak mendengar rumor apa pun tentang Zheng Liam dan itu membuatnya bimbang. Antara senang karena tidak mengetahui apa pun tentang laki-laki itu, atau sedih sebab tidak tahu apa pun tentang alasan kepindahannya. Xiao You Ren menghela napas kasar untuk ke sekian kalinya pada hari itu. Meski sudah berusaha fokus pada komputernya, tatap saja ada celah bagi pikirannya untuk diisi hal-hal lain.

Ketika semua orang berhamburan keluar ruangan untuk pulang ke rumah masing-masing, Xiao You Ren masih bergeming di depan komputernya. Seperti biasa, begitu fokus pada pekerjaan dan mengabaikan orang-orang di sekitarnya. Bahkan Zhao Yuzi sudah duduk di kursi sebelahnya sejak satu jam yang lalu. Gadis itu benar-benar membantunya dalam melakukan beberapa pekerjaan dengan laptopnya. Sehingga pekerjaan Xiao You Ren sedikit lebih cepat selesai dan dia bisa pulang.

Jarum jam sudah mengarah pada angka lima lebih. Langit di luar pun sudah gelap. Menjelang musim dingin malam begitu cepat menyapa bumi. Xiao You Ren mengambil jaket tebalnya dari loker dan memakainya, di luar ruangan karyawan Zhao Yuzi menunggu sambil menggerakkan tetikus ponselnya.

"Yuzi, ayo!" ajak Xiao You Ren. Melangkah maju lebih dulu dari gadis itu.

"You Ren, kita makan malam dulu, ya. Ada restoran yang lagi booming di dekat sini." Zhao Yuzi baru saja melihat restoran itu dari sosial media miliknya dan membaca ulasan dari pelanggan yang sudah pernah makan di sana. Rasa penasarannya selalu terbit setiap kali menemui hal-hal yang sedang dicari banyak orang, terlebih tentang makanan. Sehingga dia memutuskan untuk mengajak Xiao You Ren.

Yang diajak awalnya acuh saja, tidak mempermasalahkan tentang hal tersebut, tapi ketika dia mengingat kejadian waktu itu seketika saja mulutnya bergerak. "Tidak, lebih baik restoran pilihanku." Bukan tanpa alasan Xiao You Ren menolaknya. Terakhir kali Zhao Yuzi merekomendasikan restoran padanya dan Zheng Liam, berakhir dengan mereka yang memasuki tempat aneh. Ya, restoran pasangan. Xiao You Ren tidak ingin hal itu terjadi lagi.

Zhao Yuzi mencebikkan bibir, tapi tidak protes. Mereka berjalan menuju lift dan menunggu pintunya terbuka. Seseorang ada di dalam lift tersebut. Johnny terlihat sangat kusut dan berantakan, kantung mata yang menebal seperti panda. "Ah, Xiao You Ren," sapa Johnny. Dia memperhatikan dua orang itu memasuki lift dan berdiri di dekatnya.

"Phi John, terlihat kacau." Xiao You Ren lebih dulu memecah kecanggungan mereka di dalam lift tersebut. Melihat keadaan atasannya tidak mungkin Xiao You Ren tidak merasa khawatir dan bertanya-tanya.

Johnny hanya tersenyum kikuk menanggapinya. Masalah pekerjaan yang semakin numpuk dan membuatnya stres akhir-akhir ini, ditambah dengan urusan pribadi. Benar-benar membuat Johnny kewalahan menghadapi kenyataan. Tatapan teduh Xiao You Ren memberikannya sedikit harapan. Dan sebuah ide muncul di kepalanya.

"You Ren, ada hal yang ingin kubicarakan denganmu," kata Johnny tiba-tiba. Dia melirik sekilas pada Zhao Yuzi yang memberikan tatapan tajam sarat akan ancaman. Johnny mengabaikannya.

"Tentang apa, Phi John?" Sebelah alis Xiao You Ren terangkat. Sangat jarang Johnny bertindak seperti ini.

"Bukan masalah besar, aku hanya meminta sedikit bantuan."

Xiao You Ren menganggukkan kepala dan mengiyakan. "Akan kubantu jika bisa."

Bersambung ....