Hal pertama yang ada dalam pikiran Zhao Yuzi ketika melihat reaksi Xiao You Ren adalah helaan napas pasrah.
Apa-apaan dengan sikap enggan itu, huh?! Mengapa laki-laki di depannya ini sangat bodoh?
Pada titik ini, Zhao Yuzi sedikit memahami perasaan Xiao You Ren. Ya, laki-laki naif itu sudah jatuh lagi. Bahkan lebih merepotkan dari sebelumnya. Memang perasaan sulit dikendalikan, tetapi seharusnya tetap ada kesadaran diri ketika memilih siapa yang pantas disukai.
Zhao Yuzi belum melihat sosok yang disukai Xiao You Ren sekarang, ia belum pernah bertemu. Tidak sulit baginya mengategorikan sosok itu ke dalam daftar pria bajingan. Tentu saja, jika mengikuti alur cerita Xiao You Ren tentang sosok itu, tak bisa dipungkiri bahwa ia terlihat baik. Namun, dia menduakan kekasihnya atau mungkin tunangan, lalu ia juga bermain kontrak dengan orang lain, bukankah itu merupakan hal buruk?