Kami berhasil menghancurkan pelindung yang melindungi Guardian itu. Ya…yang hancur hanyalah pelindungnya, namun ia sama sekali tidak menerima damage sedikit pun. Dan yang menerima akibatnya adalah kami berdua, aku dan Renka. Kami benar-benar kelelahan, rasanya kaki ku tubuhku sangat berat untuk tetap berdiri…Renka juga sangat kelelahan. Nafas kami pun terengah-engah. Ini sungguh gila, kami sungguh naif telah berpikir bisa mengalahkannya dengan bantuan Renka. Dan inilah yang kami peroleh. Di awal Renka memang bisa membuatnya terpojok, namun ketika Guardian itu menunjukkan wujud dan kekuatan aslinya, keadaan menjadi berbalik…kamilah yang terpojok.
"Renka…kamu masih…bisa bertarung?" Tanya Ku terengah-engah
"Kakak sendiri…bagaimana?" Jawab Renka yang juga terengah-engah
Mendengar jawabannya, aku langsung paham…Renka sudah tidak bisa bertarung lagi.
"KALIAN BERDUAAAAA!!!! CEPAT MERUNDUKKKKKK!!!!" Teriak Kyoko.
Seketika aku kembali ingat akan rencana yang kami buat, aku pun merunduk bersamaan dengan Renka.
"FUUUUSSSHHHHHHHH!!!!!!"
Serangan yang sungguh hebat melesat kearah Guardian itu.
"DUUARRRRRR!!!"
Ledakan Keras itu menggema diseluruh ruangan, bahkan hingga membuat ruangan itu bergetar. Debu tebal pun dimana-mana. Pandangan kami pun menjadi terbatas. Semoga saja serangan itu berhasil. Namun, apa yang kami lihat benar-benar kembali membuat kami putus asa.
Setelah debu tebal itu menghilang, perlahan-lahan terlihat Sosok yang menyelimuti tubunya dengan Sayap, ya…Guardian itu melindungi dirinya dengan kedua sayap lebarnya itu. Serangan sehebat itu hanya melukai sedikit sayapnya saja. Kami benar-benar diambang keputusasaan. Apa yang harus kami lakukan.
Kekecewaan terlihat di wajah Kyoko, ekspresi penuh akan keputusasaan pun sangat terlihat diwajahnya. Renka sudah tidak bisa bertarung lagi, Kyoko pun begitu, Yujikata-san juga. Yang masih berdiri disini hanyalah aku dan Guardian itu. Ya…bisa dibilang, yang masih bisa menghadapi Guardian itu tinggal aku seorang. Aku memang lelah, aku juga merasakan keputusasaan sama seperti mereka…namun sepertinya aku tidak bisa menyerah…Hehehe.
Aku akan menyerangnya, tidak peduli apapun resikonya. Aku akan memanfaatkan luka yang ada disayap kirinya itu.
"Renka…tolong bawa pergi Kyoko dan Yujikata-san dari sini" Ucap Ku
"Apa kakak gila hahhhhhh…aku tidak akan meninggalkanmu lagiiii" Ucap Renka marah
"Aku mohon…" Ucap Ku
"Aku tetap tidak akan-"
"CEPAT BAWA MEREKA PERGIIII!!!!!" Untuk pertama kalinya dalam hidup ku…aku membentak Renka :).
Aku bisa melihat air mata mengalir diwajah Renka, seketika aku pun langsung memeluk Renka dan berkata :
"Kakak mohon, bawa teman-teman kita pergi dari sini dan percayalah pada kakakmu iniJ" Ucap ku sambil memeluknya erat.
"Emm.." Renka mengangguk sambil tetap menangis.
Renka pun kemudian membawa Kyoko dan Yujikata-san, namun sepertinya Kyoko dan Yujikata-san juga tidak mau pergi. Hahaha…mereka sungguh keras kepala ya.
"OIII TATSUYA-KUN…KAMI TIDAK AKAN PERGI" Teriak Yujikata-san
Aku senang mendengar hal itu…ya, aku sungguh senang. Namun, aku tetap tidak ingin mereka mati disini, mereka adalah teman baikku dan hanya merekalah keluarga yang ku miliki saat ini. Aku akan melindungi mereka meskipun nyawaku menjadi taruhan. Aku pun menoleh kearah Renka, dia masih menangis…ternyata dia belum berubah, dia masih adikku yang cengeng hahaha. Renka paham akan anggukan yang ku lakukan, ia pun kemudian membuat Kyoko dan Yujikata-san pingsan dan kemudian membawa mereka pergi.
Dengan begini, "kejadian" saat itu tidak akan terulang kembali dan akhirnya aku bisa minta maaf kepada Papa dan Mama.
Aku pun kemudian mengangkat katana ku dan mengarahkannya kearah Guardian itu, kemudian aku menarik katana ku itu kebelakang kepala ku dan perlahan melangkahkan kaki kanan ku kedepan hingga membentuk kuda-kuda. Mengalirkan seluruh energy ku yang tersisa kedalam katana dan tanganku.
"HAAAAAAAAAAAA!!!!!" Teriakku
Dan kemudian berkata dalam hati : "Heart Piercing".
Aku pun melesat kearah Guardian itu, ia pun kemudian menyelimuti dirinya kembali dengan kedua sayapnya itu, ini sesuai dengan Rencana ku, tepat sedetik sebelum mengenai sayapnya, aku mengubah arah serangan ku menuju luka disayap kiri nya yang disebabkan oleh serangan Kyoko tadi.
Dan sedetik kemudian, terjadilah benturan. Kami berdua saling mengadu kekuatan. Gelombang dahsyat tercipta hingga menghancurkan dinding-dindning gua yang ada disekitar kami. Aku terus mempertahankan skill terkuat ku ini, begitu juga dengan Guardian itu, ia terus bertahan. Sayapnya benar-benar menjadi keras, katana ku pun mulai retak, namun aku sama sekali tidak mengendurkann serangan ku dan tetap melancarkannya dengan sekuat tenaga.
Tak lama kemudian, katanan ku secara perlahan berhasil menembus sayapnnya itu.
"HAAAAAA!!!" Teriakku dan perlahan sedikit maju.
"KRAKKK!!!"
Katana ku patah sebelum berhasil menembus sayapnya itu.