Chereads / Judgment and The Beginnings / Chapter 23 - Chapter 22 – Adikku 

Chapter 23 - Chapter 22 – Adikku 

Malam tanpa bintang dan bulan…rasanya malam ini hanya menebarkan kesunyian. Langkah ku terasa berat…aku menghampiri Coco dan memeluknya, menceritakan semua kejadian hari ini, yang telah membuatku menjadi bingung…apakah manusia dapat dipercaya, namun satu hal yang kupelajari dari hari ini…kita tidak bisa menilai orang hanya dari luarnya. Aku memberikan Coco makan dan minum…kemudian kami berdua tidur bersama.

Aku terbangun pukul 10.00 AM, aku ingat apa yang ku mimpikan…aku berada disebuah dunia…disekililing ku hanya ada kegelapan…namun ada setitik cahaya di dada ku. Cahaya itu menuntunku keluar dari kegelapan itu, namun saat aku melangkah keluar…aku melihat mayat-mayat manusia yang membentang layaknya samudra luas.

Aku terbangun dengan muka pucat. Aku memeluk Coco kemudian mencuci muka. Kulihat dunia luar masih baik-baik saja...syukurlah itu hanya mimpi. Aku menyiapkan makanan dan minuman. Coco juga dapat bagiannya, kami berdua memakan habis makanan kami. Hari ini aku juga tidak akan pergi ke Asosiasi Fighters, misi yang kami jalankan itu dibatalkan…jadi kami tidak mendapatkan upah. Aku memutuskan untuk membawa Coco jalan-jalan ditaman.

Aku duduk dan memangku Coco dibangku taman, aku masih memikirkan kejadian kemarin…sial, aku ingin melupakannya.

Saat aku sedang bengong…ada seseorang yang menghampiri ku dan menepuk pundak ku.

"Kak…aku kembali"

Suara perempuan ini tidak asing bagiku, aku mengenalnya…aku pasti tahu orang ini.

Aku membalikkan badan, dan menatap kearahnya…Yeah…dia adalah adikku, Renka Tatsuya. Aku memeluknya dan berkata bahwa aku merindukannya. Renka adalah adik kandung ku, ia bersekolah di luar negeri…USA. Aku bersyukur ia baik-baik saja. Sejak hari itu…aku tak pernah lagi mendengar kabarnya, namun aku percaya bahwa Renka masih hidup. Dan, aku benar…Renka masih hidup.

"Kak…aku memiliki kekuatan loh, hehehe" Ucap Renka saat dipelukan ku

"Itukah yang kau ucapkan setelah satu tahun tak mengabari ku -_-….dasar adik bodoh" Balas ku tersenyum

Aku dan Renka pun menuju rumahku. Saat dalam perjalanan, yang menggendong Cocoo bukanlah aku, tapi Renka…sejak kecil, Renka sangat suka dengan Kucing…tampaknya Coco juga menyukainya, Syukurlah hahaha. Aku membawa semua bawaan Renka, menurut ku inilah tugas seorang kakak…hahaha. Sebelum menuju rumah ku, Renka ingin membeli beberapa Camilan terlebih dahulu. Kami pun menuju betamart, ketika aku ingin masuk ke betamart, seseorang meludahi ku tepat didepan pintu masuk. Aku hanya tersenyum saja…aku sudah biasa menerima bulian ini sebagai seorang Defective Fighters.

"Kak…kau tidak apa-apa kan?" Ucap Renka sambil menyeka air ludah diwajahku.

"Iya…tenang saja" Balas ku

Tanpa berkata apa-apa, Renka mencekik orang itu dan mengangkatnya…ini gila, adik manis ku memiliki kekuatan setara seekor Gorilla. Aku pun menghentikannya dan melerai mereka.

"Maafkan aku…adikku tidak tahu apa-apa, mohon dimaafkan" Ucap ku kepada orang itu

Orang itu pun kemudian pergi tanpa berkata-kata apapun.

"Kenapa malah kakak yang minta maaf? Dia yang salah…dialah yang harus meminta maaf kepada kakak" Ucap Renka marah

"Sudahlah…ayo masuk, aku akan membelikan mu banyak camilan" Balas ku

"Benarkah???...aku akan membeli banyak loh" Balas Renka kesenangan

Beberapa menit kemudian kami selesai berbelanja…dan Tampaknya hari mulai sore. Aku dan Renka segera bergegas pulang. Sesampainya dirumah…aku pun meletakkan bawaan kami.

"Hohooo…aku terkejut, ternyata kakak bersih juga ya…aku kira kakak bakal acak-acakan karena tinggal sendirian…hahaha" Ucap Renka tertawa

"-_-" balas ku

"Renka…kamu dikamar itu ya" ucap ku sambil menujukkan kamarnya

"Iya" jawab Renka

Aku pun kemudian membawa barang bawaan Renka ke kamarnya. Barang bawaannya cukup berat sih. Sehabis itu aku menyiapkan makan malam untuk kami bertiga. Renka bermain bersama Coco, jadi aku tidak ingin memintanya membantuku memasak…dan juga ia baru pulang dari USA, jadi aku rasa pasti ia kecapean.

40 menit berlalu…

Aku sudah selesai menyiapkan makanan dan kami pun makan bersama…tentu saja Coco mendapat makanan Kucing.

"Renka…darimana kamu bisa tahu aku ada ditaman itu?" Tanya ku

"Aku pergi ke Asosiasi Fighters dan bertanya ke mereka" Balas Renka sambil mengunyah Sosis

"Bagaimana mungkin Asosiasi Fighters bisa mengetahui lokasi ku, apa mereka mengawasi ku…sepertinya mulai sekarang aku harus lebih berhati-hati" Pikirku bingung

"Oh ya…tadi kamu bilang kamu punya kekuatan kan" Ucap ku

"Ia…aku seorang Fighters" Jawab Renka

"Benarkah?" Balas ku sedikit kecewa

Aku sebenarnya tidak ingin Renka menjadi Fighters…aku tidak ingin ia terlibat dalam pertarungan melawan monster. Tapi sepertinya takdir berkata lain dan aku berjanji akan melindunginya.

"Iya…saat kejadian itu, aku diserang oleh sesosok monster…awalnya aku pikir aku akan mati, dan ternyata sebah cahaya memasuki tubuhku dan aku berhasil membuunuh monster itu" Balas Renka

"Begitu ya…Syukurlah kamu selamat" Balas ku

Kami berdua pun menghabiskan makan kami kemudian mencuci piring bersama…tentu saja Coco tidak ikut, dia kan kucing hahaha. Setelah itu aku pun bersantai di balkon…melihat langit malam seperti biasanya.

"Kak, kenapa orang tadi meludahi kakak?" Tanya Renka

"Aku adalah Ddefective Fighters, sekaligus seorang Fighters Class D pertama" Ucap ku

"Wahhh…berarti Kakak juga Seorang Fighters dong…ini bagus, ayo kita bekerja sama hehehe" Balas Renka

"Hahaha…iya iya" Ucap ku

Setelah kami berbicara panjang lebar, Renka pun kemudian masuk kekamarnya…tak lama kemudian aku menghampirinya.

"Oh ya…Ren, Kamu Fighters Class apa?" Tanya ku

Ia sama sekali tidak menjawab…ternyata Renka sudah tertidur duluan. Aku pun kemudian berbaring dikamar ku, Coco juga berada disamping ku…beberapa menit kemudian…kami pun tertidur pulas.