Jangankan Layla, Rahman juga sangat miskin.
Gaji Andi sedikit lebih tinggi, tetapi dia berada di puncak usia paruh baya, tua dan muda, dan punya kerabat miskin yang membutuhkan dukungan. Tekanannya cukup tinggi. Pria berwajah serius namun jujur dan berhati lembut ini begitu gaji bulanan dibayarkan, semuanya diserahkan kepada keluarga, dan biasanya dia tidak punya uang lebih banyak dari lima puluh ribu.
Gaji Bibi Lena lebih rendah dari gaji Rahman. Keluarganya berdesak-desakan di sebuah rumah kecil yang luasnya kurang dari 30 meter persegi. Ketiga putranya sudah dewasa dan menunggu untuk menikah. Di tingkat yang sama, dua staf lainnya berada dalam situasi yang sama dengan Bibi Lena, dan mereka memiliki beban yang sulit untuk dilepaskan.
Menghadapi kemiskinan, beberapa orang memilih bungkam dan tidak ada yang merespon, Lulu kembali berbicara tentang sumbangan dari pabrik ayahnya.
