Alfan melangkah keluar dari gedung kantor dan berjalan menuju gerbang Biro Keamanan Umum. Hujan yang semakin lebat segera mengguyurnya. Itu tidak cukup, itu masih jauh dari cukup. Dia merasa bahwa seluruh orang akan meledak. Itu sama tidak nyamannya dengan mencekik dan sekarat.
Penjaga pintu sedang membaca koran di bawah lampu di ruang tugas. Dia sudah mengenali Alfan berdasarkan bentuk tubuhnya. Dia buru-buru mengambil payung dan menghentikannya, "Pak Alfan, ambil payung ini!"
Alfan sudah banya membantunya sebelumnya. Alfan menolaknya mengembalikan uang yang dia pinjam untuk Membawa cucunya ke dokter. Firaun sangat menghargainya dan peduli padanya: "Pak Alfan, pulanglah dan mandi air panas dan minum air hangat. Jangan mengira kamu masih muda lalu tidak peduli dengan tubuhmu yang kehujanan... "