Layla meraih erat salah satu sudut meja, tertegun dan marah, karena dia mencoba berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Ia takut membuatnya kesal.
Aku berani mencintai seseorang setelah tahu semua tentang dirinya. Aku tidak malu tapi bangga menjadi gila. Aku sengaja menggunakan ini untuk menipu dia. Aku harus tahu seberapa jauh dia bisa melakukan hal gila. Dia pasti tidak akan melakukan provokasi. Alur cerita novel ini jelas. Tapi, entah mengapa alur cerita ini berbelok lagi. kau tak tahu letak kesalahannya dan Aku tidak bisa menjelaskannya.
"Takut padaku?" Alfan bertanya, "Aku takut Aku akan melakukan sesuatu yang tidak terkendali ketika kamu berubah menjadi gila?"
Layla tidak menjawab lebih rinci, tapi raut mukanya terlihat jelas mewakili pemikirannya.
Ada keheningan di ruangan untuk beberapa saat, tepat ketika Layla merasa anggota tubuhnya sakit karena terlalu gugup dan mempertahankan gerakan memutar yang sama, dia memecah keheningan.
