Chereads / My little wife the shrewd / Chapter 8 - Bimbang

Chapter 8 - Bimbang

Author

Setelah malam kemarin party, paginya Sadam menemui papahnya. Jika kedua orang tuanya memaksakan untuk bertanggung jawab mau tidak mau ia akan melakukannya.

"Pah, nanti siang cewe itu A'a bawa ke rumah" tutur Sadam

"Apa kamu ga tau namanya A?" tanya papah

"Namanya Cerry Antariksa pah"

"Nak , jadilah laki laki yabg bertanggung jawab! Sebab laki laki di lihat dari seberapa dia bertanggung jawab dalam hal apapun!" tutur papah.

"Maaf pah, Sadam udah ngecewain papah! Dan sadam janji pah bakal tanggung jawab" papah pun menepuk pundak anak laki lakinya itu dengan senyum tipis.

'Brakk'

"Eh, ganggu ya pah ?" ujar mamah yang sibuk dengan belanjaan di tangannya yang terjatuh.

"Iya ganggu banget! Momen A'a sama papah" ketus Sadam

"Dih, apaan si ni anak sama bapak sama sama alay!!' ujar mamah sambil melirik suami dan anaknya sinis.

"Mamah kalo marah tambah tua loh!" tutur suaminya.

Seketika raut mamah berubah masam "Ooh, jadi mamah udah tua ya pah? Dam besok bawa calon mantu mamah ke rumah! Mamah udah tua soalnya malu kalo belum nimang c.u.c.u!!" balasan mamah dengan penuh penekanan di akhir kalimatnya.

"Ah malah gue yang kena!" batin Sadam

"Papah sih bilang mamah tua! Jujurnya jangan keterlaluan kali pah" ucap ku sambil tertawa renyah.

"Dasar nyebelin kalian!" ketus mamah langsung pergi dan membanting pintu kamar.

"Haduh , mamah mu tu maunya di manja terus" ujar papah

"Ya udah pah bujuk gih!" ucapku menahan tawa.

.....

POV  Cerry

Di sebuah kamar kecil, terlihat gadis kecil itu menggeliat kecil di kasurnya menimbulkan gerakan manis.

'Enghh' leguh nya

"Aakhh!!  aduh kenapa tiba tiba perutku kram!'' Cerry tersingkap dari tidurnya dirasa perutnya begitu sakit , kringat dingin mengucur di pelipis gadis cantik itu.

Cerry melihat jam dari ponsel miliknya , tertera jam 02.00 pagi . Rasa kram di perutnya tak kunjung reda ia memutuskan untuk pergi ke Rumah sakit terdekat. Saat ia akan bangun dari duduknya ia melihat darah segar mengalir dari pangkal pahanya, pikirannya sangat kalut dan badannya gemetar.

"Tolong~ttolong aku!" ucapnya lirih dan ambruk.

Sambungan telephone terputus. Seseorang di sebrang sana melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sedangkan Cerry tergeletak pucat pasi, ia tak menyangka bahwa dirinya sangat semenyedihkan. Ia juga tak mempungkiri nya kenyataan pahitnya membawa dirinya ke jurang yang lebih dalam lagi.

'Lo harus bertahan ,Cerr! Lo ga boleh kenapa napa' gumam cemas seseorang itu.

Orang itu semakin menggila dengan mobilnya , sering sekali terkena klakson mobil orang lain.

'Shit!, anjir nih kenapa si orang orang kok pada di jalan. Macet goblok!' umpat laki -laki itu .

'Tiinnn~~

Tiiinnnnn~~

Ttiiiiiiiiiinnnnnnn~~'

Klakson laki laki itu tiap kali ada mobil yang menghalangi jalannya.

Sesampainya di rumah Cerry, laki -laki itu langsung menuju kamar gadis itu. Laki-laki itu terkejut karena ada darah di pangkal paha Cerry, secepat mungkin laki-laki itu membawa Cerry ke Rumah Sakit. Lagi -lagi ia membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.

'Pasti lo kuat Cerr, sorry gue telat datengnya. Semogga lo ga papa cerr' crocos laki -laki itu sambil melirik gadis yang tergeletak lemas pucat pasi di sampingnya.

Setelahnya tiba di Rumah sakit Cerry langsung di tangani oleh dokter. Laki -laki itu mondar mandir tak jelas sambil menunggu keadaan Cerry.

"Eh ,kamu kan anaknya pak Guana Ferdi ?" Ujar dokter itu.

Laki -laki itu diam

"Saya tau kamu pasti Sadam ?" Ujarnya lagi , "Saya adalah rekan kerja ayahmu. by the way kamu lagi ngapain disini , apakah ada keluarga Ferdi sakit?" tambahnya.

"Tidak om, hanya teman saya yang sedabg sakit". Jawab sadam datar.

Dokter yang bernama Dr. Sutoyo ini sedikit bingung, karena melihat sadam berada di depan pintu tindakan Kandungan. Ia ingin bertanya pada laki-laki itu tapi niatnya ia urungkan.

"Jika yang di dalam sana adalah pacarmu maka bertanggung jawablah nak! Banyak sekali kejadian seperti ini dan berujung memilih bunuh diri" Nasihat Dr. Sutoyo sambil menepuk pundak sadam lalu pergi.

Sadam tertunduk merenungkan apa yang Dr. Sutoyo ucapkan , sama seperti papahnya yang menginginkan anaknya mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Di dalam ruangan tindakan, Cerry sedang berjuang dengan bayi nya .

....

Author

"Ini kelas surem amat kayak ga ada pencerahan gitu, " kata Dara .

'Huhh'

Dara menyetel lagu dari handphone lalu mendengarkan dengan earphone di telinganya.

🎤🎤🎤

Lihat awan disana , berarak mengikuti ku pasti dia pun tau...

Ingin aku lewati lembah hidup yang tak indah , namun harus kujalani ...

Berdua dengan mu pasti lebih baik aku yakin itu

Bila sendiri ... Hati bagai langit berselimut kabutt hu hu huuuuu~~~

Saking menikmati alunan lagu Dara terdidur di meja dengan tangan sebagai tumpuannya.

Srett

Saat Dara masih tertidur pulas, ada siswa di dekatnya sedang menatapnya intens ke arah Dara. Laki - laki itu membenarkan anak rambut yang menutupi wajah Dara. Dara merasa dirinya sedang di perhatikan, ia mencoba bangun dari tidurnya dan benar saja kalau ia sedang di tatap intens oleh Nathan.

"Ish! Apaan si lo ganggu tidur gue!" sewot Dara dan di balas cengiran oleh Nathan, membuat Dara semakin kesal.

"Minggir deh gue mau tidur , lagian ga ada kerjaan lain apah selain ganggu tidur gue?!" ketus Dara

"Enggak, mangkanya gue gangguin lo, gasuka? Bodo amat!" balas Nathan  cepat.

Dara meninggikan suara alunan musiknya membuat Nathan pun ikut mendengarkan.

"Eh, jangan keras keras ntar nambah budek kuping lu !" ujar Nathan sambil merebut handhpone Dara dan memencet volume kecil.

"Bagi gih earphone lu!" kata Nathan lagi.  Dara yang sangat kesal tidak menggubris omongan Nathan. Sedangkan Nathan yang merasa diabaikan langsung merebut salah satu earphone yang ada di telinga Dara dan langsung memasangkan di telinganya.

"Lagunya bagus juga , lo suka yang romanse? " tanya Nathan

"Ga usah sok care deh sama gue!" kesal Dara

"Ga perlu ngegas juga bisa kali mbak!" ketus Nathan

Keduanya larut dalam musik yang sedang mereka dengarkan.

...

Disisi lain Sadam, dan Cerry masih ada di ruang penindakan . Cerry kehilangan banyak darah dan membuat dokter harus melakukan transfusi darah secepatnya. 

"Apa anda suami dari pasien?" ujar Dokter yang bertag nama Tirta wijaya

"Iya dok, " balas Sadam

"Dia sedang hamil muda, dan mengalami pendarahan hebat. Masalahnya sekarang ia mengalami kritis karena kekurangan darah, baiknya anda menyetujui tindakan transfusi darah. " ujar Dr.Tirta sedih

"Baik dok lakukan yang terbaik , saya. Akan menyetujui apapun untuk kesembuhan istri saya" ujarnya tegas.

''Baik, tapi ada satu hal lagi. Anda harus tau pendarahan di istri anda sangat hebat. Kemungkinan kami tidak bisa menyelamatkan anak anda," Ujar Dr. Tirta lagi

"Bagaimana bisa saya harus memilih dok! Saya ingin keduanya selamat. Kau bilang akan mengusahakan yang terbaik?!!" ucap Sadam marah.

"Anda harus memilih sekarang juga!" Tegas Dr. Tirta

"Slamatkan istri saya saja" Ucap Sadam pelan.