Chereads / Your TWIN Sister / Chapter 5 - My Day

Chapter 5 - My Day

Karna sudah masuk semester akhir, tugas-tugas itu mulai membunuh ku perlahan. tenggat yang datang membuat waktuku berantakan setiap kali. dan akhirnya hari weekand ku Tak perna lagi libur.

Aku selalu berfikir untuk mendapatkan kelulusanku dengan nilai tinggi agar bisa menyenangkan kedua orangtuaku.

'Tahun ini, aku harus lulus dan mendapatkan pekerjaan.' Semboyan itu selalu menyemangatiku. untuk mengingatkan ku bahwa aku harus Lulus dan segera bekerja, karna itu peluang besar untuk hidup bebas.

Tita yang baru datang, langsung mendekat ke tempatku menunggu. "Dek, kurasa kali ini akan tidak lulus deh. Lihat nilai sastraku turun banyak. Pasti aku harus tinggal semester." marahnya.

"Tita aku sudah berkali-kali menyuruhmu fokus kan, Seharunya kau tidak memilih untuk sering bertemu Yossa selama ujian. Kita benar-benar harus fokus saat itu."

Mendengar ocehanku, Tita nampak mendesah sedih karna menyesal. "Tapi Dek, kamu kan tidak perna merasakan bagaimana diganggu kekasihmu saat sedang masa ujian. Karena godaanya itu, aku tak bisa menolaknya." ucapnya beralasan.

" Kalau gitu Yah sudah, sekarang terima saja apa yang kamu dapatkan. Toh kamu bahagia waktu itu." Sakartisku malas.

Mendengar hal itu Tita nampak mempautkan bibir kesal.

" Mengapa kau terdengan menyebalkan dengan ucapanmu itu Dek." tak terimanya.

"Aku tak perna berucap buruk padamu. Hanya saja berusaha membenarkan situasimu kan." karna hal itu Tita semakin kesal dan menggebrak meja karna tak terima.

" Sialan kau Dek, membuatku kesal saja."

~YOUR TWIN SISTER~

Niko nampak terdiam di kursi kerjanya, seperti ada yang mengganjal di hati. Entah mengapa setelah malam itu, semuanya terasa berubah baginya.

Dia mulai merasakan tak antusias saat berbicara ataupun bertemu kekasihnya lagi. Seakan fikiranya mengarah ke arah lain, hal itu berakhir membuat Dexa uring-uringan dan marah akan sikap Niko padanya.

Dan tentang kejadian malam itu, tak ada satu pun yang mengetahui pasti apa yang sebenarnya terjadi. Hanya dia dan Saudara kembar Dexa yang mengetahui situasi apa yang mereka lewati. Dan hal itu membuat Niko tak bisa berhenti berfikir harus bertindak bagaimana untuk membenarkan situasi aneh ini.

Niko sempat berulangkali memiliki ide untuk membenarkan keadaan yang ada, tapi hal itu tak membuahkan langkah apapun. dia hanya memiliki niat tanpa berani berusaha bertemu dengan kembaran Dexa dan meminta maaf secara gentel.

Ketakutanya membuat dia tak berani mengambil tindakan manapun, dia hanya bisa berniat tanpa menghasilkan apapun.

Dan keadaan Dexa yang selalu kesal dan marah padanya, membuat Niko mulai malas jika berurusan lebih jauh dengan Dexa. karna hal itu hanya memicu pertengkaran diantara mereka.

Karna kesibukan pekerjaan yang masih mengejar, Niko tak perna sempat untuk datang kesurabaya lagi semenjak hari itu. pekerjaannya membuat dia tak punya waktu.

Sampai akhirnya, ia mendapatkan tugas yang mengharuskannya pergi kesurabaya untuk seminggu kedepan. melihat peluang datang, Niko tampat terlihat antusias bahwa kesempatan bagus akhirnya datang padanya.

Walaupun tak tahu, nantinya dia akan berhasil bertemu dengan saudara kembar Dexa atau tidak. namun Niko berharap peluangnya akan mempertemukan mereka.

Tanpa memberitahu kabar tentang pekerjaanya, Niko segera berangkat tanpa bercerita kepada Dexa bahwa dia harus pergi ke Surabaya.

Dan setelah keberangkatan Niko, Untungnya Dexa segera mengetahui kabar dari asisten pribadi kekasihnya itu bahwa dia sedang melakuakan pekerjaan mendadak di Surabaya. mendengar hal itu, Dexa seketika memutuskan untuk menyusul Niko tanpa memberitahunya juga. sekalian untuk pulang kerumah dan betemu keluarganya.

~YOUR TWIN SISTER~

Aku yang selesai mengerjakan tugas, segera merapikan buku yang kuambil dan memasukan Laptopku kedalam tas. dengan langkah besar aku mulai keluar dari perpustakaan untuk menemui Tita yang sedang menunggu di salah satu bangku diluar perpustakaan.

Karna pertengkaran sepasang kekasih yang sedang terjadi, mau tak mau aku harus menjadi penenang untuk sahabatku Tita.

Setelah keluar dari pintu, aku bisa melihat Tita nampak kesal menatap layar ponselnya dengan mempoutkan bibirnya. "Tit." panggilku. mendengar suaraku, dia menengok dan bangun mendatangiku.

Dengan langkah kecilnya dia bergelandotan pada lengaku. "Deka, hari ini kamu tinggal di rumah yah? aku tak mau kesal sendirian." rayunya seperti biasa.

" Memangnya kali ini masalahnya apa?" tanyaku penasaran.

" Dia marah-marah pada ku, saat aku bilang kita harus rehat sejenak karna tugasku lebih penting."

mendengar hal itu aku nampak membalikan mata karna bosan. " Bagaimana bisa kalian bertengkar hanya gara-gara tugas. masak Yossa tidak bisa berfikir dewasa bahwa hal itu memang penting." amarahku mulai muncul.

"Percuma, aku pasti tidak bisa kalah dari omelanya. dia pasti tetap mengomel."

"Lalu kau fikir pacar seperti itu masih bagus untuk dipertahankan, aku selalu khawatir saat masalah kecil seperti ini membuat kalian bertengkar. dia dan kamu tidak perna dewasa dalam berfikir." Mendengar hal itu Tita hanya diam tanpa ingin menjawab ucapan Deka.

"Kalau begitu ayo kita segera pulang." perintaku, melihat situasi yang ada pulang kerumah adalah hal paling baik.

Menuju tempat parkir mobil, aku berusaha menenagkan Tita agar lebih baik. Setelah masuk dan mendudukan diri, aku nampak berfikir akan mood buruk Tita saat ini.

"Tit, mending aku saja yang menyetir?" Saranku.

Tita langsung menengok dan menatapku kesal. " Aku hanya bertengkar Dek, bukan sakit." ucapnya tak suka.

Mendengar jawaban marah Tita, aku nampak mendesah malas. " Karna kamu lagi bertengkar, Mood mu pasti buruk. sudah biarkan aku yang mengemudi. Dari pada kita mati berdua dijalan. Saat kau kesal, mobilmu akan melaju seperti pembalap."

Aku segera keluar dari mobil, dan berjalan kearah pintu kemudi. Tita yang melihatku membuka pintu, akhirnya hanya menurut dan melepas sabuk pengamanya. dia pun segera melangkah keluar untuk pindah kursi.

Ditenga perjalanan Tita meminta untuk mampir ke Market kecil untuk membeli beberapa makanan ringan, karna tak mau terlalu lama di jalan, setelahnya Deka bergegas mengemudi mobil itu untuk pulang ke istana Tita.

Malamnya keduanya nampak asyik bercerita apapun untuk mengalihakan kekesalan Tita. Sampai akhirnya mereka mulai terlelap dengan sendirinya.

~YOUR TWIN SISTER~

Dexa nampak memasukan beberapa potong pakaian dan memesan tikep pesawat secara online. dengan berharap mungkin kejutanya akan membuat keadaan hubungan mereka menjadi baik, Dexa benar-benar ingin memberi kejutan dan berbaikan.

karna terlalu banyak pertengkaran, hubungan mereka terasa mulai menjauh. dan Dexa tidak bisa mengetahui apapun tentang kekasihnya lagi.

Hal itu membuat Dexa sedih, harus selalu bertengkar hanya karna rasa tak sukanya. Kali ini dia tak ingin mendapatkan kenyataan bahwa perilaku buruknya merusak hubungannya kembali. dia sudah malas harus kecewa akan perpisahan.

setelah memasukan yang dia butuhkan, tiba-tiba ponselnya berbunyi. dengan cepat Dexa mengangkatnya dan bersuara marah saat menjawabnya.

" Kenapa kau masih menghubungiku? Kita tak punya urusan apapun." tolaknya.