Chereads / Your TWIN Sister / Chapter 6 - Second time

Chapter 6 - Second time

Cahaya pagi mulai masuk menembus gorden, membuatku menggeliat karna tak nyaman. kubuka mata dengan sipit untuk melihat keadaan disekitar.

Menyadari bukan tempat tidurku, aku teringat bahwa sekarang berada di kamar Tita dan saat Kulihat , dia masih terlelap disampingku.

Aku mulai bangkit dan bangun dari tempat tidur. tanpa ingin membangunkannya, aku mulai menjauh dari tempat tidur dan berjalan kearah Toilet dengan menguap.

Tujuanku adalah membersihkan wajah dan segera mandi.

Setelah selesai keluar dari kamar mandi. aku berjalan kelemari baju biasa Tita. untuk mencari baju santai tentunya.

Setelah mendapatkan yang sesuai, segera kupakai tanpa menunggu lama. "Memang bedah, Baju mahal selalu nyaman dipakai." aku segera mencepol rambut panjangku agar tak mengganggu.

setelah selesai dengan penampilan, aku bergegas keluar untuk turun mengisih perut. tak lupa membawa ponsel, ku raih benda persegi itu di atas meja nakas. langkahku mulai menuruni anak tangga dan menuju dapur. Dan seperti biasanya, para pekerja disana sudah sangat hafal dengaku mereka menyapa setiap berpapasan.

Setelah sampai di dapur, ku lihat bu Yati sedang sibuk memasak di sana. dia yang menyadari langkahku segera berbalik dan menyapaku.

" Pagi nak Deka." sapanya.

"Pagi juga bu, apakah ibu sudah sarapan?" tanyaku.

" Sudah kok nak, tadi sekalian sama yang lain."

aku hanya tersenyum mendengarnya.

" Bu, ada susu segar gak hari ini?"

mendengar permintaanku, langkahnya segera mengarah pada lemari pendingin berpintu dua yang cukup besar itu dan meninggalkan masakanya begitu saja. " Untungnya hari ini datang. ibu siapkan yah?"

Karna sudah kenal semua pekerja di rumah ini, aku berusaha tak ingin menyusahkan siapapun. dengan cepat aku langsung menolak. "Tidak usah bu yati, aku bisa mengurusnya jadi bu yati bisa santai dan melanjutkan memasak, tidak perlu formal. lagi pula Mengambil susu adalah tugas mudah tidak perlu menyusahkan orang lain." jelasku.

Setelah selesai mengambil apa yang aku inginkan, aku sempat menemani bu Yati di dapur dan membantunya sebentar. Sampai akhirnya aku mulai di usir dari dapur, karna takut majikanya nanti melihat diriku membantu pekerjaan mereka yang seharusnya bukan urusanku.

Merasa tahu apa yang di maksud, aku hanya pasrah dan menuruti permintaan bu Yati. langkahku segera meninggalkan dapur dan bergegas pergi ke luar halaman untuk menikmati kebun mini yang dimiliki keluarga Handarto.

Dengan langkah kecil, Aku mendekati ayunan kesukaan kak Yuska. Ku dudukan diriku dengan nyaman disana, dengan kedua kaki menyilang ku sandarkan punggungku ke dudukan berbantal. Menikmati cerahnya sinar matahari siang yang tak terlalu panas, membuatku merasa nyaman terdiam disana. sekali-kali kugerak maju mundur kan ayunan itu dengan lambat.

Menikmati segelas susu untuk mengganjal perut, membuatku nyaman. sediki demi sedikit susu itu mulai habis dan aku masih menyantaikan diri dengan bersandar

Tita yang sudah bangun segera mencari keberadaanku begitu dia keluar dari kamar. Karna sudah hafal kebiasaanku dia sempat berhenti di depan pintu dan memanggilku yang berada di ayunan.

"Dek, sudah makan kamu?" teriaknya.

" Nanti saja Tit, perutku masih tidak lapar." jawabku. mendengar hal itu Tita hanya segera berjalan memasuki dapur dan meninggalkanku untuk mengisih perutnya yang mulai lapar.

Setelah dia selesai mengisi perut laparnya, Tita meninggalkan dapur dan nampak mendatangiku diayunan. aku yang masih duduk santai, dapat mendengar langkah kakinya yang mendekat.

"Kamu mau makan jam berapa? sudah siang loh ini." khawatirnya.

" Nanti aja, perutku masih kenyang karna susu." aku mengangkat gelas kosong yang berada di samping ku.

Tita yang tak mau ambil pusing segera mendudukan dirinya disampingku. " Oh iya, sebelum pulang ikut aku ke mall yah Dek." ajaknya.

Tanpa berfikir aku hanya mengangguk menyetujui.

" Kalau begitu, aku pergi mandi dulu yah." Tita mulai meninggalkan ku sendirian di ayunan, dia bergegas masuk kedalam rumah. Aku yang tak terlalu mempedulikannya memilih fokus mengotak atik ponselku dan membalas beberapa chart yang masuk.

Your TWIN Sister

Tita yang akan melangkah naik, seketika terhenti saat Mendengar suara pintu dibuka. langkahnya berhenti dan membuat dia berbalik mengamati siapa yang membuka pintu. Tita nampak bingung karna siapa yang datang, sedangkan kedua orang tuanya sedang diluar kota sekarang. jadi tidak mungkin ada tamu yang datang kerumah.

Saat melihat siluit Omnya, Tita nampak menghelai nafas.

"Om kok tidak kasik kabar kalau bakal mampir, Mama sedang tidak dirumah." teriak Tita.

karna ucapannya, laki-laki itu segera mendekati keponakanya yang masih berdiri di depan tangga.

" Ada pekerjaan mendadak yang harus diurus Tit, lagian aku hanya ingin numpang makan. tidak sedang cari Mamamu." jawabnya jujur.

Mendengar jawaban Omnya tu, Tita nampak berwajah menghina. " Padahal gaji besar tapi makan masih mau numpang." sindirnya.

Dan pria lebih tua itu hanya tersenyum mendengar ocehan keponakanya. " Gratisan selalu lebih baik kan."

seketika Tita nampak berwajah tak peduli. "Terserah Om lah." karna tak ingin peduli, Tita segera naik dan meninggalkan Omnya yang masih mengajak bicara.

"Hey, kamu mau kemana? aku belum selesai ngomong." melihat tingkah keponakanya itu, laki-laki itu nampak kesal.

"Gak peduli, aku mau mandi." tanpa peduli, Tita menaiki tangga untuk menghilang, tanpa mempedulikan laki-laki itu.

sedangkan laki-laki itu melihat dirinya dicuweki, nampak malas dan bergegas keruang makan untuk menumpang makan dan tak ambil pusing atas sikap keponakanya.

dan seketika Seisi dapur terdengar riuh saat melihat Laki-laki itu masuk dapur, bu Yati dan yang lain nampak menyambutnya dengan baik.

Aku yang mulai merasa bosan, bergegas masuk kedalam. saat ingin mengembalikan gelas, kudengar dari arah dapur nampak terdengar ramai seperti sedang berbicara dengan orang lain. dan terdengar riuh dari kejauhan, merasa tak mau menggangu kuputuskan pergi kekamar Tita dulu untuk mandi.

setelah 30 menit berlalu, aku dan Tita turun dengan tawa yang menggemah di sekitar. karna percakapan kita, tawa terdenga lepas begitu saja.

Setelah sampai lantai bawah, aku bergegas kedapur untuk mengembalikan gelas kosongku tadi. Tita yang hanya mengikuti langkahku, berjalan dibelakangku. Setelah meletakan gelas kotor itu, aku mendengar suara berat pria yang membuatku terkejut.

" Ternyata  bukan aku saja tamu hari ini." sindirnya kepada Tita. Seketika pun aku berbalik dan melihat keduanya sedang saling mengamati.

"Dia bukan tamu Om, semalam dia menemaniku." mendengar jawaban Tita, pria itu nampak tak peduli. " Dek, ayo keluar jangan lama-lama disini." olok Tita.

Melihat keponakanya berusaha mengajak temanya keluar pun membuat laki-laki itu tersenyum meremehkan. Sampai akhirnya Om Tita mulai menatap ku dan seketika terkejut melihatku.

Walaupun tak terlalu kentara aku masih bisa melihat keterkejutanya. seketika ekspresi wajahnya nampak berubah.

Aku yang menyadari perubahan itu nampak bingung dengan apa yang terjadi. sampai suara Tita mengalihkan suasana yang tiba-tiba senyap.

" Aduh Om, jangan bilang belum perna melihat cewek cantik yah. jangan membuat temanku takut lah." hardiksnya. mendengar Tita berbicara seperti itu, aku hanya menatap Omnya dengan ramah untuk memberi salam. "Dek, dia Om ku yang perna kuceritakan. namanya Niko. kita hanya berjarak 4 tahun kok, jadi jangan menganggapnya tua, dia gak perna suka." jelasku.

Aku pun tersenyum dan berjalan mendekatinya. dengan sopan ku perkenalkan diriku. "nama saya Deka, saya teman dekatnya Tita Om." ucapku seramah mungkin.

kulihat keterkejutannya masih tak berubah, aku hanya menatapnya bingun.

" Tidak perlu berkenalan juga Dek, lagian dia jarang datang kerumah ko." Jelasnya sambil menarik lenganku begitu saja untuk menjauh.

dengan langkah mengikuti, aku mulai berjalan pergi melewati Omnya Tita tanpa menunggu reaksinya balik. Sampai suara beratnya menghentikan langkahku dan Tita tiba-tiba. dan itu membuatku dan Tita terdiam ditempat.