Toma meringis kecil ketika menuruni kereta kuda. Bagian bawah pinggulnya terus berdenyut sakit. Semua ini karena Vasile yang terus melanjutkan kegiatan tadi malam walaupun Toma sudah menangis dan memohon agar Vasile berhenti.
'Dasar Paman mesum itu. Tidak bisa dimaafkan!'
"Kalau begitu, aku pergi dulu." Victor yang mengendarai kereta kuda itu berucap dengan dingin, menarik Toma kembali ke kenyataan.
Toma mengangguk singkat dengan sama cueknya dan kereta kuda segera melaju pergi meninggalkan Toma sendirian.
Pagi tadi, ketika ia bangun, ia tidak menemukan Vasile di sampingnya. Hanya ada secarik kertas yang ditinggal Vasile di atas meja.
Di dalam kertas itu, Vasile menuliskan bahwa ia akan pergi ke tempat kencan terlebih dahulu untuk mengantri tiket karena kabarnya, hari ini tempat itu memiliki acara khusus jadi Vasile takut kehabisan tiket. Lalu, bahwa ia akan diantar oleh Victor dengan kereta kuda sampai ke tempat kencan.