Kaum incubus terdiri dari lima keluarga: Mocanu, Pavel, Olteanu, Stoica, dan Udrea. Masing-masing memiliki lambang keluarga yang berbeda-beda dan kelimanya memiliki kedudukan yang sama. Setiap incubus akan memiliki salah satu dari kelima nama keluarga itu dan yang memiliki posisi tertinggi adalah kepala keluarga dari kelima keluarga tersebut.
Namun, terdapat sebuah pengecualian sejak seribu tahun yang lalu.
Seribu tahun yang lalu merupakan puncak dari kehidupan para incubus. Itu adalah permulaan dari kejayaan mereka dan kekuatan mereka tersebut berasal dari seorang pria bernama Luca Mocanu.
Kasta yang ada sekarang dan semua peraturan yang ada di Rumbell memang buatan dari kelima kepala keluarga. Namun, jika tanpa persetujuan dari Luca Mocanu, semua itu tidak akan bisa dilaksanakan di Rumbell. Dengan kata lain, Luca Mocanu adalah orang tertinggi di Rumbell ini.
Luca merupakan incubus pertama yang menjadi abadi dan memiliki lambang keluarganya sendiri yang merupakan modifikasi dari lambang keluarga Mocanu.
Lambang keluarga Mocanu adalah bunga mawar yang diikat oleh dua rantai yang saling bersilangan dan ditengah silang itu terdapat sebuah tanda love. Namun, lambang milik Luca adalah bunga mawar dengan duri di bagian atas dan bawahnya, lalu rantai di bagian samping kiri atas, dan dua titik air berbentuk seperti hati yang pecah di bagian samping kanan bawahnya.
Mihai tidak mengetahui detail ini – dan kemungkinan, kebanyakan half-beast generasi sekarang pun tidak mengetahuinya. Namun, papanya tahu dengan jelas dan ketika ia melihat tanda keluarga milik Luca yang berwarna merah tertempel pada paha belakang putranya, ia hampir pingsan lagi.
Pasalnya, Ioan berpikir untuk mencari pria yang menghamili putranya untuk meminta sedikit pertanggungjawaban. Jika memungkinkan, ia akan meminta pernikahan. Jika sulit, setidaknya ia akan meminta perlindungan. Namun, lawan bicaranya sekarang akan menjadi Luca Mocanu itu!
Siapa yang tidak mengenal Luca Mocanu?
Bahkan, hewan-hewan yang tidak memiliki akal budi sekalipun mengenal dan takut padanya.
Luca Mocanu sangat kuat. Selain dirinya yang tidak bisa mati karena keabadiannya, kekuatan sihir yang ia miliki juga – menurut rumor – sangat luar biasa. Tidak hanya itu, ia terkenal dengan kebenciannya terhadap half-beast.
Jika ia pergi bertemu Luca untuk meminta pertanggungjawaban, bisa saja ia dan putranya serta cucunya yang akan lahir kehilangan nyawa di tempat.
Pada akhirnya, ia bermaksud mencari cara lain untuk melindungi putranya karena melahirkan anak dari hubungan antara half-beast dengan incubus adalah tabu dan dibenci oleh dua kaum itu. Tidak akan ada yang mau melindungi mereka jika keadaan terburuk terjadi.
Akan tetapi, Mihai tidak peduli. Ia sudah bertekad untuk mencari pria yang menghamilinya, yang ternyata bernama Luca itu, setelah melahirkan.
Ioan bersikeras untuk mencegahnya dan bahkan tidak mau memberitahukan alamat kediaman Luca. Namun, Mihai tidak sebodoh itu. Beberapa kali, ia keluar dan mencari informasi mengenai Luca Mocanu. Tidak perlu usaha keras, berbagai informasi – bahkan yang tidak ia butuhkan – masuk ke dalam telinganya.
Mendengar rumor-rumor itu membuat Mihai sempat merinding ketakutan. Rumor-rumor tersebut penuh dengan kesadisan pria bernama Luca Mocanu dan Mihai sampai takut bayinya akan dipotong-potong oleh pria itu. Namun, Mihai tidak bisa menerima ketidakadilan ini jadi ia bersikeras menekan ketakutannya dan membulatkan tekad untuk meminta pertanggungjawaban.
Tidak seperti bayi harimau yang membutuhkan waktu sekitar empat hingga lima bulan masa mengandung, bayi incubus hanya membutuhkan satu bulan hingga waktu kelahirannya datang. Dalam beberapa hari saja, perut Mihai sudah semakin besar.
Ioan semakin stress ketika menyadari bayi yang akan dilahirkan adalah incubus. Namun, ia memantapkan hatinya untuk menyambut cucunya ini dengan lapang dada.
Cezar yang kebetulan memiliki kenalan manusia yang adalah seorang dokter kandungan juga meminta bantuan dokter itu untuk membantu persalinan Mihai.
Dalam sekejap, satu bulan telah berlalu dan tepat tanggal 24 Januari, Mihai melahirkan seorang bayi incubus yang sehat. Ia dinamakan Asaka Liviu dan ketika mendengar itu, Liviu akan selalu tertawa bahagia.
Setelah beristirahat selama 2 minggu penuh, pagi-pagi buta, Mihai diam-diam membawa Liviu bersamanya dan menghentikan taksi kereta kuda. Ia akan pergi bertemu Luca Mocanu untuk meminta pertanggungjawaban itu. Karena takut akan dihentikan oleh keluarganya, ia memutuskan untuk berangkat sebelum mereka semua bangun.
Perjalanan ke kediaman Luca dipenuhi dengan ketegangan. Taksi kereta kuda membawanya melewati area kota yang ramai – saat itu masih belum ramai karena toko-toko baru mau buka – hingga area-area yang dipenuhi pepohonan. Jumlah rumah yang dilewati semakin sedikit dan akhirnya, taksi kereta kuda itu berhenti tepat di depan sebuah pagar tinggi berukir tanduk yang jika dilihat di malam hari akan dikira sebagai rumah berhantu.
Mihai turun dari kereta kuda dan ketika ia melihat pagar tinggi itu, ia menelan ludah dengan susah payah. Liviu yang terlihat paham dengan ketegangan orang tuanya juga ikut menjadi tegang. Namun, bayi kecil itu menepuk dada Mihai, seperti ingin menghiburnya juga.
Melihat kelakuan lucu itu, Mihai akhirnya merasa sedikit lebih tenang.
"Kalau dia mau membunuhmu, Papa akan melindungimu," ujarnya mantap.
Bagaikan paham apa yang dikatakan Mihai, Liviu mengulurkan tangan kecilnya seperti ingin menggapai Mihai lalu tersenyum lebar sambil ber-'da' ria – suku kata pertama yang bisa dikatakan bayi itu dalam dua minggu ini.
Tidak ia sangka, tidak hanya dicueki, ia akan dilempar keluar dari rumah mewah itu dalam beberapa menit!
'Ughhh!! Dia benar-benar brengsek!'
Muka suram Luca memenuhi benak Mihai membuat ia semakin geram. Tangannya benar-benar gatal untuk menonjok wajah itu.
Walaupun Mihai juga punya salah karena tiba-tiba masuk dalam masa kawinnya, ia juga punya hak untuk mendapat pertanggungjawaban! Lagi pula, pria itu juga yang dengan senang hati berhubungan dengannya.
'Sial! Aku pasti akan membuatmu menikahiku dan membesarkan Liviu bersama-sama!'
Semangatnya semakin membara. Ia sudah bertekad tidak akan meninggalkan rumah Luca hingga pria itu menerimanya.
"Persiapkan dirimu, Muka Suram!"
Sebuah halaman yang luas tiba-tiba memasuki pandangan Mihai yang masih mengantuk. Kedua tangannya terangkat tinggi dan Liviu yang melihatnya juga ikut mengangkat kedua lengan mungilnya.
'Mimpi?'
Mihai mengusap bekas air ludah di sudut bibirnya. Sepertinya ia telah memimpikan kehidupannya yang panjang hingga hari ini.
Karena sampai kemarin malam ia tidak diperbolehkan masuk ke dalam kediaman, pada akhirnya, Mihai tidur bersandar pada dinding rumah itu lalu memeluk Liviu dalam dekapannya untuk melindungi bayi kecil itu dari angin malam yang sejuk dan menggigil.
Meregangkan otot-ototnya yang kaku, Mihai menatap langit yang cerah dengan penuh semangat. Ia bertekad untuk mengelilingi sekeliling rumah ini dan mencari cara untuk bertemu dengan Luca lagi.
"Livi, kita pasti bisa memberi satu tonjokan ke wajah Muka Suram itu!" Mihai mengepalkan tangannya tinggi-tinggi dengan penuh semangat.
"Da!" seru Liviu juga dengan penuh semangat. Wajahnya penuh dengan keyakinan yang misterius.
Namun, sebelum Mihai memulai rencananya….
Kruyuuukkk….
Perut keduanya berbunyi keras.
"Dada!" Liviu sudah hampir menggigit payudara Mihai yang segera dicegah dengan cepat. Pipi tembam bayi itu segera menggembung. "Da?!"
"Tunggu sebentar! Biar aku makan dulu!" Mihai hampir tidak makan apa-apa tadi malam jadi sekarang hampir tidak ada susu yang terproduksi di payudaranya. Ia harus makan dulu. Namun, di mana ia bisa mendapatkan makanan?
Di luar kediaman ini adalah tempat yang hampir sama dengan hutan. Tidak akan ada pedagang yang berkeliling di sini. Selain itu, jika Mihai keluar dari pagar kediaman ini, ia tidak yakin bisa masuk kembali ke sini jadi itu adalah ide yang terburuk.
Sementara di dalam sini, untuk sementara, yang ia lihat hanyalah padang rumput dan pohon-pohon hias yang tidak memiliki buah.
'Apa aku menyelinap ke dapurnya?' Pikirnya sambil berjalan memutari halaman rumah itu.
Ia sudah bertekad untuk mencari posisi dapur ketika bau harum memasuki hidungnya. Ini bukanlah aroma masakan tapi aroma segar alami dari buah-buahan yang baru matang. Ekor Mihai langsung bergoyang-goyang senang.
Berlari kencang, ia langsung menemukan sebuah ladang besar berisi buah-buahan musim dingin yang kebanyakan sudah hampir matang. Buah-buahan itu gemuk-gemuk membuat Mihai bisa membayangkan kelezatan dan isinya yang banyak. Tidak perlu memakan daging pun, ia bisa kenyang dengan buah-buahan montok ini.
"Tunggu aku makan dulu!" perintah Mihai lagi seraya meletakkan bayinya pada punggung.
Liviu langsung mencengkeram kaos Mihai dengan erat agar tidak jatuh. "Da!"
Mihai melihat buah-buahan yang ada dan langsung tertarik dengan sebuah buah merah yang bergelantungan di atas sebuah pohon tinggi. Warna merahnya begitu menarik hingga Mihai yang tidak tahu buah apa itu langsung meneteskan air liur.
Dengan gesit, ia memanjat pohon lalu mulai memakan buah yang ia petik. Rasa manis mengalir di dalam mulutnya membuat tangannya tidak bisa berhenti memetik dan langsung memakan buah-buahan itu dengan lahap.
'Lezat!' Batinnya bahagia. Ia tidak pernah memakan buah-buahan berkualitas tinggi seperti ini karena harganya yang selalu sangat mahal, di luar kesanggupan ekonomi dirinya dan keluarganya.
Liviu memukul-mukul punggung orang tuanya, ingin meminta buah itu juga. Mihai memetik satu lagi dan hendak memeras cairan buahnya ke dalam mulut Liviu ketika sebuah bunyi mesin tertangkap telinganya.
'Hmm? Bunyi ini?' Masih sambil mengunyah buah-buahan itu, Mihai mengedarkan pandangannya dan hampir tersedak. Wajahnya memucat ketika melihat sebuah chainsaw di tangan seorang pria incubus yang berdiri di bawah pohon. Matanya mengkilat tajam pada papa dan anak itu.
"Tikus dari mana yang berani-beraninya mencuri buah-buahanku?!"
---
Extra
Ioan: Siapa yang tidak mengenal Luca Mocanu?
Mihai mengangkat tangannya. Dalam hatinya, 'dia siapa?'
Author: Suamimu! (mukul kepala Mihai)