Di tengah kegelapan malam, cahaya merah kejinggaan menari-nari diterpa angin malam musim semi yang sejuk, menyinari siluet wajah orang-orang yang duduk mengelilinginya, membentuk dua area kontras antara jingga kemerahan dan hitam. Beberapa dari mereka mendongak, mengamati langit malam dengan ekspresi wajah serius. Yang lainnya, berbincang dengan suara pelan, juga dengan raut wajah yang serius dengan sedikit kecemasan.
Srek!
Bunyi sol sepatu yang bergesekan dengan dedaunan kering menarik perhatian mereka semua. Albert membungkuk sedikit, melewati ranting pohon, lalu mendekati kelompok yang duduk mengelili api unggun.
Salah satu dari kelompok itu, Sara yang telah mengubah sosoknya menjadi beast, bertanya dengan suara sepelan mungkin, "Bagaimana keadaan Luca?"
Semua orang menatap Albert dengan penuh harap. Namun, Albert harus mengecewakan mereka. Ia menghela napas berat. "Tidur."
"Berarti sudah seminggu?" ucap Kadi setelah melakukan perhitungan sederhana di dalam benaknya.
"Ya."