Yuki tidak menjawab tapi ia tidak lagi berusaha kabur.
Melihat itu, Lauren tersenyum puas. "Anak baik~"
Mendengar pria yang mungkin lebih muda ratusan tahun darinya telah memperlakukannya seperti anak nakal, Yuki berdecak kesal. Jika ia ingin memilih, ia lebih memilih mendengar dua kata itu terucap dari bibir Alex sembari mendapatkan elusan lembut di pangkal kepalanya. Sayangnya, kenyataannya, yang mengucapkan dua kata itu adalah pria yang ia paling benci nomor 2!
Lauren tidak tahu pikiran Yuki karena ia sendiri tidak pernah tahu bahwa Yuki telah menyimpan perasaan kepada rekan incubus abadinya dalam seribu tahun ini. Jika ia tahu, Yuki akan membawa bahaya kepada Alex.
"Cepat katakan apa tujuanmu!"
"Wow! Sabar! Apa nikmatnya mendengar cerita dalam keadaan terburu-buru. Rileks!"