Yuki merasa kepalanya akan pecah.
Awalnya sang putra masih bisa bertindak dengan kepala yang cukup jernih tapi setelah anaknya, Fuyuki Artur, masih tidak bisa ditemukan dalam satu minggu, pria itu menjadi sangat kacau.
Sebagai seorang kakek, di permukaan, Shima terlihat cemas tapi sebenarnya ia tidak begitu memikirkannya. Pikirannya tetap berputar di sekitar haremnya dan jika keadaan terburuk benar-benar terjadi pada Artur pun, putranya masih bisa memproduksi anak lain sebagai penerus. Sebagai hasilnya, Shima hanya terlibat di beberapa hari pencarian Artur dan Emilia sebelum membuang tanggung jawabnya kepada Yuki dengan alasan ia memiliki pekerjaan lain sebagai kepala klan.
Ditambah dengan keadaan sang putra yang kacau, pada akhirnya, beban terbesar jatuh pada Yuki.
Tidak hanya ia harus mengerahkan energinya untuk mengatur setiap kelompok yang di utus dalam pencarian, ia juga harus mengontrol sang putra yang setiap kali bertemu dengan kelompok Alex, pasti akan kehilangan kendali.