Satu minggu telah berlalu sejak pertemuan yang diselenggarakan oleh Kepala Organisasi Cross di salah satu kedai mewah Distrik Lampu Merah.
Di setiap percakapan para incubus, nama Lucio akan selalu terdengar. Mereka tidak sabar melihat bagaimana Luca bertanggung jawab atas segala ucapan sombongnya di pertemuan itu.
Sejak awal, berbagai pendapat telah muncul dari berbagai pihak. Ada yang berpikir bahwa Luca hanya membual dan pasti akan kabur. Ada juga yang percaya akan kata-kata Luca sementara sisanya berusaha bersikap netral dan menunggu dalam diam.
Seiring berjalannya waktu, suara mereka yang meragukan Luca semakin keras. Sudah banyak yang yakin bahwa Luca sudah kabur dan menertawakannya ketika ledakan besar di Bukit Herme mengagetkan semua orang.
Kobaran api menari-nari di bawah langit malam, terpantul pada setiap pasang mata merah tua yang tersebar di seluruh kota.