Mihai tidak pernah membayangkan bahwa ia akan bertemu dengan Luca setelah 11 tahun lamanya tidak pernah bertukar sapa.
Sekarang ia telah berusia 18 tahun. Tubuhnya bertumbuh begitu tinggi hingga sekarang, ia memiliki ketinggian pandangan yang sama dengan Luca. Tidak perlu lagi untuk mendongak hanya untuk dapat menatap sepasang mata merah tua tersebut.
Jantung Mihai berdetak kencang hingga sakit. Ia begitu merindukan pria di hadapannya hingga rasanya ingin menangis. Namun ….
Menelan seluruh perasaaan sentimental tersebut, Mihai memaksakan wajah sangar dan tatapan tajam. "Mengapa kau ada di sini? Bukankah aku sudah bilang, aku tidak mau melihat wajahmu lagi selamanya?!"
Wajah Luca tidak bergerak sedikit pun tapi sorot matanya terlihat sedih dan tersakiti. Hati Mihai pun ikut tersayat-sayat tapi ia tidak boleh lemah di sini.
Luca menurunkan pandangannya, entah melihat apa, lalu berjalan mendekati Mihai.