BAM!
Steve menutup pintu kamarnya dengan seluruh tenaga. Nafasnya terengah-engah, bercampur dengan nafas terengah-engah dari pria yang ia tarik.
Mereka telah berlari dengan sangat cepat hingga perjalanan yang biasanya memerlukan 10 menit hanya memerlukan 5 menit untuk sampai.
Tidak ada yang berbicara untuk sementara waktu. Jantung mereka berdebar terlalu kencang sehingga bahkan hanya dengan menarik napas saja, mereka akan terbatuk-batuk beberapa kali.
"Kakak tidak apa-apa?" anak kecil yang berada di dalam pelukan pria itu bertanya dengan cemas.
Pria itu masih terus terbatuk beberapa kali sebelum akhirnya dapat menjawab pertanyaannya. "Aku tidak apa-apa."
Suara yang ringan dan lembut tapi juga tegas dan kuat. Tidak salah lagi ….
"Luca? Itu kau, kan?"
"Kakak ke—mm?" Anak itu mengatakan sesuatu tapi pria tersebut buru-buru menutup mulutnya. Namun, mendengar cara anak itu berbicara sudah cukup memberikan Steve kepastian.