Pagi hari itu, ketika Ioan menyampaikan kepada Cezar dan Viorel bahwa mereka akan mengunjungi kota, keduanya terlihat sangat senang. Cezar tidak berjingkrak layaknya anak seumurannya tapi senyumnya tidak kunjung luntur. Sementara Viorel yang walaupun masih berwajah cemberut dan cuek seperti biasa, tapi tidak bisa berhenti menggerakkan kedua kakinya.
Ioan tertawa kecil melihat tingkah kedua putranya. Walaupun ia sempat khawatir karena bukan hanya Cezar tapi Viorel juga terlihat sangat dewasa sebelum umurnya, keduanya tetap bisa bertingkah kekanakan seperti ini.
Tepat ketika waktu menunjukkan pukul 10, seluruh penduduk kediaman sudah siap untuk keluar.
"Io, Cezar, Vio kemarilah!" panggil sebuah sosok berambut panjang hitam yang diikat ekor kuda. Sepasang matanya beriris biru muda.
Ketiga yang dipanggil mematung di tempat dengan bingung. 'Siapa?!'
Pria manusia itu mengangkat alisnya dengan heran sebelum menyadari sesuatu. "Ah … ini aku, Steve."
"Eh?!"