Keran yang lepas membuat Mihai kembali kehilangan pegangannya tapi untungnya, Luca sudah berada di dekat dan berhasil menangkap pinggang Mihai sebelum kepalanya menghantam ujung bathtub. Seluruh tubuh mereka basah kuyup dan aliran air deras dari saluran air masih terus menghantam keduanya dengan ganas.
Luca mengambil keran dari tangan Mihai lalu segera merekatkannya kembali pada saluran pipa. Akhirnya, hujan lokal di dalam kamar mandi berhenti bagaikan sebuah ilusi.
Keduanya menghela napas lega.
"Maafkan ak—"
Mihai benar-benar menyesal karena lagi-lagi ia melakukan kekacauan karena emosinya yang tidak stabil. Namun, belum sempat ia mengucapkan seluruh permintaan maafnya, matanya menangkap tubuh indah nan seksi yang kali ini terpampang close up di depannya. Bagaikan itu tidak cukup, handuk yang menutupi tongkat di tengah kaki Luca entah sejak kapan terlepas dan benda itu langsung membakar mata Mihai.