(Maaf sedikit terselip kalimat2 nc 17+)
(Harap bijak sesuai umur untuk membaca bab ini)
.
.
.
.
.
EunSong (Rena) perlahan mengerjapkan mata agar menyesuaikan sinar mentari yang perlahan menerobos jendela kamar. Dia mencoba mengingat kembali kejadian sebelumnya, ia menghela nafas kasar. Kemudian ia segera bergegas mandi.
'Tok.... tok...'
"Nona, apa anda telah bangun?" Ucap Nayun pelayan pribadi nya.
EunSong (Rena) telah selesai dan segera melihat lemari, setelah menemukan seragam, ia langsung berganti pakaian.
"Sudah" EunSong langsung membuka pintu dan sosok mungil muncul dihadapannya.
"Nona, biarkan saya yang mengemasi keperluan sekolah anda. Sarapan telah siap dibawah, Tuan-Nyonya, dan kedua Panatua menunggu anda"
"Baiklah" EunSong (Rena) langsung berjalan menuruni tangga dan melihat ke empat orang berkumpul menunggu kedatangannya.
"Pagi, Song'er" Ny. Song Eunsa tersenyum melihat putri kesayangan dalam keadaan sehat.
"Selamat pagi, Appa, Eomma, Abeoji, Arabeoji" EunSong membungkuk hormat dan duduk dihadapan ibunya.
Ekspresi puas tampil diwajah tampan Tn. Lee Sam, perilaku EunSong tidak berubah meski kejadian tak mengenakan telah terjadi kemarin. Panatua Tn. Lee memeriksa lekat-lekat kondisi cucunya, ia menghela nafas lega. Panatua Ny. Lee tiba-tiba memberikan hadiah kecil.
"Song'er, ini untukmu. Kemarin saat Arabeoji dan Abeoji berjalan disekitar pusat pembelanjaan kota, melihat sesuatu menarik yang sesuai dengan karaktermu dan memutuskan untuk membeli"
"Kamsahamnida, Arabeoji-Abeoji"
"Ne, tapi ingat, jangan sampai hilang dan jika rusak, segera kembalikan ke Abeoji agar diperbaiki segera"
"Ne"
"Dibuka saat di sekolah"
"Ne"
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Sekolah Artistorikrat Menengah I
Mobil merchandise hitam metalik berhenti didepan gerbang besar, sosok ramping dengan wajah menawan perlahan keluar saat sopir membuka kan pintu untuk sang Nona. Pemandangan itupun segera menarik sebagian siswa/siswi lewat berhenti sejenak melihat sosok itu. Beberapa dari merekapun berbisik.
"Seperti nya itu Nona Lee"
"Bukan sepertinya, tapi memang itu dia"
"Uwah.... pemandangan biasa saat keluar dari mobil menjadi indah jika itu Nona Lee"
"Aku setuju denganmu"
EunSong membungkuk sopan dan berjalan menuju kelas. Mobil merchandise hitam metalik meninggalkan halaman sekolah, dan pemandangan tadi pun tetap membuat beberapa mata berbinar senang meski sekilas.
Banyak siswa/siswi menyapa sopan EunSong dan dibalas anggukan yang membuat mereka senang. Dari kejauhan, ada sosok yang menunggu kedatangan nya dan tersenyum. EunSong mengernyit saat mencoba mengingat. Pria itu adalah tunangan masa kecil ia, dan merupakan salah satu pria impian seluruh wanita di Kota A.
Tapi, perasaan EunSong asli terhadap pria itu sekedar formalitas bukan perasaan kasih sayang terhadap pacar karena ia dan dia dijodohkan oleh kedua belah pihak keluarga yang berharap hubungan tetap berjalan lancar sampai akhir. Pria itu menghampiri nya dan mengulurkan tangan.
EunSong menerima uluran tangan dan tersenyum sekilas. Pemandangan itupun mendapat jeritan histeris dari sebagian siswi disekitar mereka.
"Saya telah mendapat kabar soal kondisi anda kemarin. Maaf, jika saya tidak sempat menjenguk" Nada pria disamping penuh kesedihan dan penyesalan.
"Tidak apa-apa, Remi Oppa. Saya tidak mempermasalahkan" EunSong membalas dengan nada sopan.
"Tapi, sebagai gantinya, saya akan mengundang anda makan malam bersama di Restoran Barat Changhe. Anggap saja itu sebagai permintaan maaf"
Ahn Wang Remi, anak sulung kebanggaan keluarga besar dan ternama Ahn, yang merupakan pewaris sah perusahaan W.R company. Dia dan EunSong adalah teman bermain sejak kecil. Mereka selalu bersama dalam setiap kegiatan resmi maupun biasa. Hubungan mereka sangat harmonis dan itulah yang memutuskan keluarga Lee-Ahn mentunangkan mereka berdua.
Awalnya, EunSong kecil senang dengan pertunangannya, pihak lain pun suka rela dengan permintaan keluarga dan tidak mempermasalahkan. Tetapi, semenjak EunSong beranjak remaja, ia menjadi sadar jika perasaan yang ia miliki terhadap Remi hanya sekedar hubungan antara saudara pada umumnya.
Perasaan Remi kepada EunSong adalah perasaan kasih sayang sebenarnya, akan tetapi dia perlahan-lahan mulai menyadari jika sikap EunSong kepadanya sedikit dingin. Dia tidak sedikitpun merasakan rasa sayang EunSong untuknya. (Maksudnya EunSong tidak memiliki rasa sayang untuk Remi seperti kebanyakan pasangan pada umumnya).
Remipun sangat kecewa dengan sikap EunSong kepadanya dan merasa sangat menyedihkan mengingat selama ini perlakuan Remi untuknya melibatkan perasaan kasih sayang pasangan.
Mereka berdua berjalan beriringan tanpa ada sepatah kata keluar dan membuat suasana sedikit canggung.
Kelas 2-IA
"Gomawo, Remi Oppa"
"Ne, sepulang sekolah nanti saya tunggu di dekat gerbang"
"Ehm... Tidak usah, Remi Oppa. Ada sesuatu hal yang perlu saya urus"
"Baiklah, nanti malam kita berdua makan malam bersama di Restoran Barat Changhe"
"Ne"
"Dan nanti biar San yang menjemput"
"Ne"
Remi kembali ke kelas 3-IA, kelas ia dan EunSong hanya berbeda 1 lantai. Mereka berdua sama-sama Top Student, dan merupakan siswa-siswi populer diseluruh kalangan sekolah. Dan mendapat julukan King of Boys Flower untuk Remi, sedangkan EunSong adalah Queen Flower Ice.
Mereka berdua seolah-olah telah tercipta dari reinkarnasi dewa-dewi mitologi. Dan sudah ditakdirkan untuk bersama-sama selamanya.
"Annyeong, EunSong~~~"
"Ne, annyeong"
"Aku dengar, kemarin malam kamu kurang enak badan ne?"
"Ne. Maaf jika membuatmu khawatir, Jena"
"Ani, santai saja. Kita kan sahabat dan memang seharusnya saling mengkhawatirkan meski aku belum sempat menjengukmu. Mianhae"
"It's okay, Jen. Aku sudah sehat seperti dulu"
"Oh ya, apa cuman firasatku saja ya kalau aksen nada bicaramu sedikit berbeda?"
'Waduh... gimana nih?! Gue takut ketahuan:-! Padahal gue udah berusaha semaksimal mungkin agar tidak ketahuan:-' Sumpah nih anak teliti bener'
'Tenang Rena, narik nafas hembuskan'
"Mungkin karena kondisi kemarin mempengaruhi suaraku juga, Jen"
"Hm.... betul juga, oh ya gimana si Remi?"
"Remi?"
"Iya, maksudku sebagai tunanganmu seharusnya dia menjengukmu bukan?"
"Tidak, dia sangat sibuk kemarin. Sebagai permintaan maaf, dia mengundangku makan malam bersama di Restoran Barat Changhe"
"Hm! Mentang-mentang dia sebagai ahli waris sah, menjadi sibuk terus-menerus"
"..."
"EunSong, kamu langsung memaafkannya?"
"Ne"
"Ish.... kamu ini sangat polos sekali. Apa kamu tidak curiga soal sikap dia yang selalu sibuk? Jangan-jangan dia sibuk dengan perempuan lain diluar sana"
"....."
"EunSong! sampai kapan kamu diam begini menghadapi sikap tidak peduli Remi?!. Aish.... sudahlah, aku akan membantumu menyelidikinya"
"Mianhae..."
"Ne"
Pelajaran dimulai seperti biasa hingga bel istirahat berdering.
"EunSong, kajja ke kantin"
"Ne"
Rena & Jena berjalan menuju kekantin, dan ditengah-tengah perjalanan, ada suara ambigu terdengar dibalik tembok kelas. Dan mereka berduapun berhenti.
"Euhm... Oppa, sedikit lebih lembut~~~"
"Hmmm~~~ kau sungguh memuaskan, Chagiya"
EunSong yang mendengar sedikit percakapan kedua pasangan itu mengernyit, mencoba mengingat suara familiar itu.
'Bentar, kayak kenal sama nih suara. Bukannya itu Ahn Wang Remi? Tunangan gue? Eh salah! Tunangan mantan EunSong dulu. Ngapain tuh anak siang bolong begini bikin suara ambigu njir!:-'. Disekolahan pula!:-/. Sialan, tuh cecunguk berani selingkuh disaat dia & EunSong tunangan:-! '
Sedangkan Jena, mencoba mengingat keras suara itu.
'Hm, suara ini bukannya si...'
"Oppa, kapan dirimu dengan si yeoja b*str*d putus? Aku lelah menunggu dengan hubungan kita yang ambigu ini~~~~"
"Sabar, Chagi. Setelah urusan bisnis keluargaku dengan keluarga Lee selesai, aku akan memutuskannya dan keluarga Lee tidak akan bisa menuntut hak pertanggung jawaban soal pemutusan sepihak kontrak pertunangan. Jadi, keluarga Ahnku tidak akan rugi, tapi keluarga Lee lah yang merugi"
'REMI?!!!! Kurang ajar, namja itu sangat berani sekali berselingkuh dan selama ini dia hanya memanfaatkan kekayaan, ketenaran, dan kesuksesan keluarga Lee! Ish!!!!'
Jena mengepalkan kedua tangannya setelah mendengar percakapan kedua sejoli tak tahu malu dibalik tembok.
"Oppa~~~, kau sangat pintar. Saranghaeyo, Remi Oppa~~~"
"Nado saranghae, Chagi"
Dan adegan selanjutnya berlanjut dengan suara desahan lembut dari kedua pasangan ambigu itu.
Jena yang selama ini memiliki praduga kuat soal sikap Remi terhadap EunSong yang selalu beralasan sibuk, menjadi benar jika Remi bersilelingkuh dengan yeoja lain. Jena langsung menatap ke sebelah, melihat reaksi sahabat ia.
Ekspresi biasa EunSong menjadi sedikit mendung dan udara disekitar mereka sedikit dingin. Dan seketika suara ambigu perlahan tenang.
"Oppa, kenapa udara disekitar kita sedikit dingin? Apa cuman perasaanku saja ne?"
"Euhm.... perasaanmu saja kali, Chagi. Chagiya 1 ronde lagi, baru kita ke kantin"
"Oppa~~~. Ne, arraseyo~~~"
Jena yang tidak tahan dan sangat muak dengan percakapan sejoli tak tahu malu itu, akan menghampiri, akan tetapi tangan ia dicengkal oleh EunSong dan membuatnya berhenti.
"EunSong!, waeyo kau menghentikanku? Aku ingin memberi mereka pelajaran!"
"Cukup, Jena. Biar aku saja yang membalas mereka"
"Tapi.... bagaimana caramu berurusan dengan mereka?"
"Tenang, bentar lagi akan ada pertunjukan menarik" Seringai kejam terlihat diwajah rupawan EunSong.
Jena yang melihat seringai nya sedikit bergidik ngeri.
'EunSong sangat menakutkan meski ia sering memasang wajah datar'
EunSong terlihat serius saat mengetik handphone, Jena melihat keseriusannya langsung mengerti dengan maksud ucapan dia sebelumnya.
"Hwaitting ne, EunSong~~~"
EunSong hanya menatap dingin sekilas ke Jena dan membuat Jena langsung bungkam.
"Mianhae...."
"....."
Beberapa menit kemudian terdengar suara langkah kaki terburu-buru. Jena langsung menoleh dan menemukan guru kelas berjalan cepat kearah mereka.
"Annyeonghaseyo, EunSong-shi. Saya mendapat laporan dari salah satu siswi jika ada sepasang siswa-siswi melakukan tindakan tidak senonoh disekolah"
"Ne betul, Yan saem. Mereka sekarang ada dibalik tembok. Saya dan EunSong tidak berani memergoki karena secara tidak sengaja mendengar ada suara ambigu"
"Yan saem, tolong lapor ke pihak dewan sekolah dan kepala sekolah langsung nanti setelah kedua pasangan tidak tahu malu dibelakang tembok itu ditangkap. Kami berdua pamit undur diri terlebih dahulu"
EunSong dan Jena membungkuk sekilas, dan melanjutkan perjalanan menuju ke kantin. Sejenak sekolah langsung dibanjiri berita heboh soal pasangan selingkuh yang tengah melakukan hal tidak senonoh dibalik tembok kelas. Berita pun menyebar di Web sekolah dan mendapat perhatian langsung Dewan direksi Sekolah dan seluruh guru.
Jena yang melihat perubahan suasana sangat bahagia karena rencana menjebak balik mantan tunangan EunSong berjalan lancar. EunSong hanya menyunggingkan senyum tipis.
Kantin
"EunSong, rencanamu ini sangat brilian!!!. Lihatlah wajah semua orang sekarang, mereka sangat jijik, geram, kesal, dengan berita yang kau rilis diweb sekolah soal pasangan tak tahu malu itu. Hahahaha....." Jena tertawa terbahak-bahak.
"...."
"Hehe... mianhae, EunSong. Aku terlalu senang karena sekarang dirimu telah tau sifat sebenarnya si b*jing*n itu"
"Sudahlah, lebih kita segera makan dan kembali ke kelas"
"Ne"
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Kelas 2-IA
"EunSong Eonni~~~" Suara centil terdengar dari pintu dan berlari kearah tempat duduk EunSong-Jena.
EunSong dan Jena langsung menengok.
"Eonni~~~, Apa benar Remi Oppa mengkhianatimu?"
"Yak! Kau! Sangat pabbo, sudah tahu berita itu tersebar masih saja bertanya"
"Aku hanya ingin memastikannya saja, Jena Eonni. Tidak ada maksud lain kok. Kasihan kan dengan EunSong Eonni~~~"
"Sudahlah, kalian berdua. ChaeRin, aku tidak apa-apa. Kau bisa tenang sekarang, lagipula si Remi hanya memanfaatkan kekuatan keluarga Lee ku. Dan aku tidak tahu-menahu soal perselingkuhan Remi dengan Nam SeoHee"
"Tapi Eonni, bagaimana dengan pertunanganmu? Bukannya pertunangan itu telah dibuat surat perjanjian?"
"Ya betul, dan seingatku jika salah satu pihak telah mentanda tangani selain kontrak kerjasama perusahaan, maka keuntungan yang paling banyak diterima adalah pihak laki-laki bukan?"
"Urusan itu sudah aku serahkan ke bodyguard ku dan menyampaikan berita itu juga rekaman percakapan Remi-SeoHee tadi ke Appa. Jadi, tinggal menentukan tanggal konferensi pers dan persidangan"
"Bentar, sejak kapan kamu merekam apalagi memiliki bukti rekaman percakapan mereka? Tadikan kita hanya tidak secara sengaja mendengar"
"Ini" EunSong menunjukan bross kecil berbentuk hewan ladybug.
Jena-ChaeRin tercengang dan sedikit bingung melihat bross itu.
"Ha... kalian pasti gak paham. Ini bukan sembarang bross, tapi ini alat perekam dengan teknologi canggih"
"Tapi kapan dan bagaimana kamu menaruh itu di Remi?"
"Hooh"
"Pagi tadi"
"MWO??!!!" Jena-ChaeRin syok berjamaah.
"Wae? Apa salah?"
"Ani, kamu sangat pintar, EunSong"
"Hooh, aku setuju dengan Jena Eonni"
2 Jam Kemudian
"See You Tommorow, EunSong"
"See You Tommorow to, Jena"
EunSong melangkah keluar dengan suasana hati senang, rencana ia berhasil untuk membalas dendam Remi yang berani berselingkuh dan memanfaatkan kekuatan keluarga Lee.
'EunSong, meski baru sehari menempati raga milikmu, aku bersyukur bisa lebih memahami makna hidup dan lebih berhati-hati mempercayai para lelaki'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai-hai semua...
Nah bab ini Author sedikit membuat ceritanya ada konflik pasangan PU Ce (Pemeran Utama Cewek) dengan PB Co (Pemeran Bantu Cowok). Dan Author minta maaf, kalau terselip kalimat-kalimat NC 18+ dibab ini. Meski cuman sedikit.
Mungkin cerita ini alur ceritanya sedikit mirip dengan cerita QT pada umumnya, tapi Author akan berusaha membuat bab selanjutnya berbeda dari kebanyakan cerita QT lainnya.
Stay tuned ya.