Ke esokan hari setelah EunSong diperiksa ulang sebelum diperbolehkan keluar dari rumah sakit, dia bertemu dengan seseorang yang tidak terduga. Tn. Lee Sam & Ny. Song Eunsa khawatir akan keadaan sebelum konferensi pers putri mereka.
"Selamat Pagi, Tuan Lee"
"Selamat Pagi, Tuan Han. Ada perlu apa anda kemari?" Senyum kaku tampak di wajah kepala keluarga Lee.
"Bosang"
"Ini, Tuan"
"Hanya sekedar memberi hadiah kecil pada putri kesayangan anda" Pria yang dipanggil Han itupun memberikan buket besar bunga mawar putih dan kado kecil kepada Ayah EunSong.
"Anu...."
"Kamsahamnida, Tuan Han. Maaf jika merepotkan kami. Tapi, bisa kah langsung pada intinya saja?" Ny. Song Eunsa langsung menebak jalan pikir pria muda didepan.
"Wah.... saya sungguh salut atas Ketajaman intuisi anda, Nyonya Song"
"....." (EunSong, Tn. Lee, Ny. Song)
"Begini, saya mendapat kabar jika keadaan Song'er ani Xiao Song memburuk dan pagi harinya dia diperbolehkan kembali, jadi pagi ini saya berinisiatif untuk memberikan ucapan semoga lekas sehat" Han pun tersenyum tulus.
"Sepertinya bukan itu saja alasan anda kemari, Tuan Han" Tn. Lee Sam memperlihatkan ekspresi dingin pada pria muda didepan ia.
"Arra-arra. Intinya, saya ingin lebih dekat dengan putri anda. Meski tanpa persetujuan anda ataupun keluarga anda"
EunSong yang sedari tadi diam melihat dibalik punggung kedua orangtuanya, angkat bicara.
"Appa, Eomma"
Kedua orang tuanya pun menoleh kebelakang.
"Gwancahana"
EunSong melangkah maju dengan penuh keberanian dan menghadap lelaki didepan.
"Tuan Han, dengan segala hormat, saya Lee EunSong, tidak akan bersedia menjadi lebih dekat dengan anda. Meski anda menggunakan segala cara, saya tetap tidak akan berinisiatif memiliki hubungan pertemanan dengan anda ataupun lebih dari itu" EunSong menatap dingin dan datar pada Han.
Ekspresi Han langsung berubah menjadi dingin mendengar pernyataan tak resmi dari gadis yang membuat ia penasaran.
Tn. Lee Sam dan Ny. Song Eunsa langsung membeku mendengar pernyataan itu. Mereka sangat takut konsekuensi yang akan ditimbulkan oleh keluarga Han pada keluarga Lee maupun Song.
"SONG'ER!!!"
"Yeobeo, tenang"
"Wae, Appa? EunSong apa salah? Andwe, EunSong percaya keluarga Lee dan Keluarga Song akan melindungiku meski harus melawan tekanan kekuatan keluarga Han"
'Prok... prok... prok'
Mereka bertiga menoleh ke sumber suara dan seketika diam.
"Memang pantas menjadi tipe idealku"
"?"
"..."
"!"
"Baiklah, maaf jika saya merepotkan anda, Tuan Lee. Saya akan kembali ke kantor terlebih dahulu. Sampai jumpa, Xiao Song"
EunSong mendapat kedipan nakal milik Han dan membuatnya merinding tak jelas.
"Apa hanya aku saja yang berkhayal melihat wajah kaku milik Tuan Han JunHo menggoda putri kita?"
"Tapi, maksud Tuan Han tadi apa?"
"Appa, Eomma kajja pulang. EunSong lelah"
Selama perjalanan, banyak pikiran berkecamuk di kepala EunSong. Hingga pemandangan indah diluar terlihat suram baginya, karenanya dia memutuskan untuk tidur.
Lee House
"Song'er"
"Hm...."
"Sudah sampai. Cepat mandi, ganti baju, makan siang, dan segera bergegas ke tempat konsfrensi pers"
"Arraseyo, Eomma"
EunSong berjalan perlahan sambil memikirkan kejadian tadi saat didepan pintu rumah sakit. Dia hanya bisa menghela nafas.
"Nayun"
"Iya, Nona?"
"Seperti biasanya ne"
"Ne"
Saat EunSong merebahkan tubuh, dering HP berbunyi. Dia melihat notifikasi pesan dari nomor tidak kenal.
From:+245637****
Halo Xiao Song.... maaf tadi tidak sempat ikut mengantarmu pulang. Urusan di perusahaan sedikit bermasalah. Oh ya, nanti aku akan datang ke konferensi persmu. Sampai jumpa nanti.
Han Junho
Wajah EunSong langsung kaku saat membaca isi pesan dari orang menyebalkan tadi pagi.
'Yaelah.... napa juga nih orang ngsms?!. Bikin badmood aje eitdah.-_-'
"Nona, semuanya telah siap"
"Gomawo, Nayun"
"Ne"
5 minutes later...
"Cepat dimakan, Sayang. Nanti keburu dingin"
"Ne, arraseyo, Eomma"
"Song'er nanti jangan lupa alat perekam mu itu ditunjukan ke awak media, agar pihak kita tidak disalah pahami"
"Ne. Terus urusan dipengadilan bagaimana, Appa?"
"Masalah itu, serahkan pada Appa. Lebih baik kamu fokus pada sekolah"
"Ne"
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Krisan Hall Room
Suasana didalam ruang sangat berdesak-desakan, para awak media sangat bersemangat menantikan kehadiran seorang tokoh penting yang menjadi fokus berita. Sebagian reporter tidak sabar memberikan banyak pertanyaan dan ingin segera dipuaskan agar bahan berita mereka menjadi berita artikel utama disetiap media.
Tak lama kemudian, tokoh utama yang dinantikan seluruh orang didalam ruangan telah tiba. Sosok anggun dan menawan perlahan berjalan dengan didampingi para pengawal berjas hitam. Sesekali sosok itu tersenyum menyambut kedatangan seluruh orang.
Saat tiba dipodium, Eun Song duduk tenang sembari menunggu kedua orang tuanya tiba. Setelah dia tiba, tidak berapa lama, kedua orangtuanya telah tiba dan segera duduk bergabung dengan dia.
Perlahan Lee Sam memberikan isyarat kepada pengawal sekitar dan sepuluh pengawal berjas hitam dalam posisi siap siaga disekitar podium. Tn. Lee takut jika tiba-tiba para awak media diluar kendali. Maka dari itu, kali ini sebagai Ayah sekaligus kepala keluarga Lee terhormat, telah membuat langkah pencegahan penyelamatan.
"Selamat pagi semua. Terima kasih telah datang dan menghadiri konferensi pers perihal pertunangan antara keluarga Lee dengan keluarga Ahn. Sebelumnya memang telah beredar kabar perihal perselingkuhan anak pewaris keluarga Ahn masa depan, Ahn Wang Remi. Saya disini sebagai perwakilan dari putri saya, Lee EunSong, akan sedikit menjelaskan kabar itu. Dan nanti para reporter bisa mengajukan sedikit pertanyaan seperlunya saja pada EunSong"
"Nah, kalian bisa memulai pertanyaan"
Salah satu perwakilan media berdiri dan menanyai soal lanjut an hubungan.
"Tn. Lee, bagaimana dengan hubungan pertunangan antara Tuan Muda Ahn dengan Nona Muda Lee?"
"Saya, Lee Sam, Ayah sekaligus Kepala Keluarga Lee dan Presiden CEO Galaxy Group, memutuskan pertunangan antara keluarga Lee dengan keluarga Ahn. Dan sesuai dengan surat perjanjian tertulis, jika pihak perempuan yang memutuskan pertunangan terlebih dahulu, maka pihak laki-laki akan membayar penuh kerugian tanpa melibatkan pihak perempuan dan hubungan kerja sama antar Galaxy Group dengan Thunder Group dibatalkan!"
Seketika suasana dalam ruangan meledak heboh dan para reporter mulai memborbardir berbagai macam pertanyaan kepada Lee Sam maupun EunSong dan sesekali menanyai Song Eunsa. Hingga akhir pertanyaan, Lee Sam memberi instruksi kepada EunSong. Dia pun langsung mengeluarkan bukti nyata berupa bross kecil Lady bug.
Seluruh orang yang hadir sedikit bingung dengan benda ditangan EunSong. Salah satu kameramen mengarahkan kamera pada benda kecil ditangan EunSong dan segera mengerti jika itu benda bukan benda biasa.
"Seperti anda sekalian tahu. Bross ini adalah bukti dari perselingkuhan Remi-sshi. Mungkin saat anda sekalian mendengarkan, ada sedikit suara-suara aneh. Jadi harap dimaklumkan. Karena, tanpa sepengetahuan tunangan saya itu, diam-diam saya masukkan salah satu bross ini diseragam sekolahnya"
Segera EunSong memutar bukti dari alat perekam canggih itu. Perlahan suara terdengar.
#######
"Euhm... Oppa, sedikit lebih lembut~~~"
"Hmmm~~~ kau sungguh memuaskan, Chagiya"
"Oppa, kapan dirimu dengan si yeoja b*str*d putus? Aku lelah menunggu dengan hubungan kita yang ambigu ini~~~~"
"Sabar, Chagi. Setelah urusan bisnis keluargaku dengan keluarga Lee selesai, aku akan memutuskannya dan keluarga Lee tidak akan bisa menuntut hak pertanggung jawaban soal pemutusan sepihak kontrak pertunangan. Jadi, keluarga Ahnku tidak akan rugi, tapi keluarga Lee lah yang merugi"
"Oppa~~~, kau sangat pintar. Saranghaeyo, Remi Oppa~~~"
"Nado saranghae, Chagi"
Setelah suara berhenti memutar, para wartawan maupun seluruh orang yang hadir diruangan, sangat kaget dengan hasil rekaman dari bross itu. Seketika wajah seluruh orang menjadi bersemangat dan segera memberikan berbagai macam pertanyaan. Diam-diam EunSong senang dengan firasat praduga nya tentang tunangan EunSong (memang raganya EunSong, tapi jiwanya si Rena).
Selang beberapa waktu, pintu aula terbuka dan menampilkan sosok tampan dengan ladang gas yang sangat kuat, hingga suasana di aula sedikit tertekan. EunSong melihat sosok akrab melangkah perlahan menuju kearahnya, sedikit mengernyit tidak suka. Disatu sisi, orang tua EunSong tidak menyangka, kehadiran dari penguasa terkemuka negara telah tiba dan berjalan kearah mereka.
"Pff.. bukannya itu Presdir Han?"
"Sosok tangguh dan kuat itu ada hubungan apa dengan keluarga Lee?"
"Wah.... mungkin negara kita akan terserang berita terpanas esok hari~"
"Tidak sia-sia, diriku datang kemari~"
Bisikan wartawan tetap terdengar pada sosok tampan itu. Dan sedikit senyum terlihat diwajah dingin nan datar sosok itu.
"Song'er~. Oppa datang~. Sesuai dengan janjiku padamu~"
Suasana diaula langsung meledak heboh. Banyak spekulasi jika meski pertunangan antara keluarga Lee dengan Ahn telah kandas, mungkin ada hubungan baru yang lebih baik dan menguntungkan bagi keluarga Lee. Han Junho sengaja berbicara seperti itu, agar keluarga Lee tidak mendapat tekanan maupun serangan setelah terlepas dari hasil konfrensi pers ini.
Mulut EunSong (Rena) sedikit berkedut dengan tingkah ajaib pria didepannya. Pandangan Lee Sam dan Song Eunsa tidak luput dari tingkah aneh bin ajaib dari sosok tangguh dan terkuat Raja Bisnis Korea Selatan yang terkenal kejam, tak kenal takut, berhati dingin, dan berwajah datar, saat ini tengah berbicara penuh kehangatan dan kasih sayang pada putri kesayangan mereka.
'Boleh kagak sih, tuh orang gue sikat sekarang?! Sumpah narsis bener eit dah nih cecunguk satu!. Bodo dah, meski tampan kalau rada stress, bawaannya pingin nonjok tuh wajah!!!'
'Oke, kalau lu main drama ma gue, gue ladenin'
"Aigo.... Han Oppa. Sudah aku bilang tidak usah datang kemari, tetap saja kamu datang. EunSong jadi malu~~~"
Orang tua EunSong melongo tidak percaya dengan balasan percakapan nya. Para wartawan dan awak media tidak luput dengan interaksi mereka berdua. Dan bersemangat mengabadikan momen penuh kehangatan agar menjadi berita utama esok hari. Han Junho sedikit kaget dengan balasan EunSong.
Dia tidak pernah berpikir jika wanita didepannya ikut bermain drama dengannya, meski dengan tempramen yang dimiliki nya, paling-paling dia akan tetap diam sambil menatap tajam kearahnya. Perlahan Junho melangkah mendekat dan duduk dikursi kosong disebelah EunSong sambil tersenyum manis diwajah kakunya.
"Song'er~ mianhae, Oppa datang terlambat. Jadi sebagai gantinya, Oppa memiliki kejutan spesial untukmu"
Junho memegang kedua tangan EunSong dengan lembut. EunSong melihat ekspresi Junho, memiliki firasat buruk. Tapi, agar drama yang dimainkan pria didepan ia lancar, dengan terpaksa membalas penuh kasih sayang.
"Oppa~, kan sudah aku bilang, tidak perlu hadiah spesial. Hanya dengan kehadiran Oppa, sudah membuatku senang"
EunSong tersenyum manis hingga membuat siapa pun melihat langsung jatuh hati. Keinginan kepemilikan kuat Han Junho semakin menjadi. Sosok gadis didepan ia adalah apa yang ia cari selama ini. Meski sebelum itu, dia tidak tertarik. Mulai sekarang, dia tidak akan pernah melepaskan gadis menawan bermarga Lee didepannya.
"Kalau begitu, Song'er rela bersama ku selamanya?"
Perlahan smirk terlihat diwajah tampan Junho.
'Kena kau~~~'
EunSong kaku seketika saat dia mendengar pertanyaan tidak terduga pria didepannya.
'Waduh, gue mesti gimana?! Jawab iya, berarti gue setuju bersamanya. Kalau jawab sebaliknya malah...'
"Ish~ Oppa~. Jangan bercanda~. Kita sekarang sedang tidak berdua disini, malu tau dilihat orang banyak"
EunSong berpura-pura malu sambil bersembunyi dipelukan Junho. Sebenarnya, Junho telah menduga jika ia tidak akan memberikan jawaban pasti. Tapi, perlahan-lahan dia akan membuat gadis itu jatuh hati padanya. Sekarang bukan waktu yang tepat.
Aula hening dengan perlakuan dua sejoli didepan. Seolah-olah dunia serasa milik berdua hingga melupakan kehadiran lain didalam ruangan. Lee Sam syok berat dengan tingkah putrinya dan pria berjulukan Ice Presdir. Song Eunsa tak kalah syok seperti sang suami. Dia hampir terkena serangan jantung jika tidak segera ditenangkan suaminya.
"Yeobo, gomawo"
"Euhm"
Perlahan Junho mendekatkan wajah disamping dan berbisik mesra.
"EunSong~ kali ini aku menolongmu dengan tulus. Tapi, tidak ada lain kali. Jika tidak, aku akan benar-benar memenjarakanmu didekapanku selamanya~"
Seketika seluruh badan EunSong bergidik ngeri mendengar bisikan ancaman Junho. Tapi dia tetap mempertahankan ekspresi seperti semula. Dan membalas bisikan Junho.
"Baiklah. Aku tidak takut dengan ancamanmu tuan Han~~ O.... atau harus kupanggil Oppa Gila~~~"
Junho langsung melepaskan pelukan dan perlahan mendekati microphone.
"Ehem... mohon perhatian semuanya"
"Dan tolong ingat baik-baik tiap perkataan yang akan saya ucapkan kepada anda semua"
"Saya, Han Junho, Presdir CEO H.K Coorpration, Pemimpin dan penerus Keluarga Han, dengan ini menyatakan ikut mendukung segala hal aktifitas Keluarga Lee dan Keluarga Song. Dan kedua Keluarga akan berada langsung dibawah perlindungan Keluarga Han. Jika sewaktu-waktu ada pihak lain yang berusaha menyakiti Keluarga Pacar saya, maka pihak tersebut berhadapan langsung dengan Keluarga Han saya. Sekian terima kasih"
Dengan pernyataan tiba-tiba yang Dibuat Han Junho diratusan awak media diaula, membuat kehebohan mendadak. Dan mengakhiri konferensi pers Keluarga Lee.
"Jadi, mohon maaf dan cukup sekian konferensi pers hari ini. Keterangan lebih lanjut bisa ditunggu saat hari persidangan tiba. Terima kasih"
Han Junho berdiri sambil memegang tangan EunSong dan di ikuti kedua orang tua yang dikelilingi beberapa pengawal berjas hitam menuju keluar. Mobil jemputan mereka pun telah tiba dan segera saat melihat situasi sedikit sepi, EunSong menarik paksa tangan yang digenggam pria itu.
"Kamsahamnida, Tuan Han"
"Appa Eomma kajja pulang"
Tanpa menoleh kebelakang, dia langsung memasuki mobil.
"Euhm... Presdir Han. Terima kasih dan maaf jika putri saya sedikit menyinggung anda kembali"
Lee Sam membungkuk hormat dan dibalas anggukan yang membuat Ayah EunSong bernafas lega. Song Eunsa tersenyum sedikit sebagai tanda perpisahan.
Mobil Keluarga Lee pun meninggalkan tempat dan hanya tersisa sosok tampan nan tangguh Han Junho.
'Hm... sepertinya, langkah pertama adalah menaklukan hati sang ibu mertua. Setelah itu baru anaknya~'
"Presdir, anda mendapat panggilan dari Nyonya"
"Arra-arra. Kembali ke kediaman Han"
"Baik, Presdir"