Mentari pagi datang menyambut, tetesan embun menyejukkan hawa semua insan yang memulai aktivitas di pagi hari, dedaunan menyerap sinar sang surya untuk kelangsungan hidup nya, rumput-rumput seolah-olah menari di terpa hembusan angin dengan lembut nya.
Di sana terlihat seorang wanita berbaju putih abu-abu sedang memakai kan jilbab nya, hari ini adalah hari dimana perpisahan akan menanti setelah pertemuan dan kebersamaan menemani.
Hari ini adalah hari dimana semua orang menentukan nasib nya, apakah kelulusan yang di dapat atau ulangan satu tahun yang di dapat.
Deeana keluar dari kamar nya, seperti biasa ia
hari ini ia akan berangkat bersama Sultan, saat sedang melangkahkan kaki nya untuk menuruni tangga, Deeana berpapasan dengan nek Ami.
Deeana lalu menundukkan kepala nya sembari melangkah pelan.
"Hey parasit! ",sahut nek Ami menghentikan langkahnya, ia tak berani menatap nek Ami.
"kamu tuh gak sopan yah, kalau ornag tua ngomong tuh tatap mata nya, gak di jarin sopan santun kamu! ",sarkas nek Ami, dengan berat hati akhir nya Deeana membalikkan badan nya.
Nek Ami yang melihat itu tersenyum meremehkan.
"kamu mau kemana?",tanya nek Ami kepada Deeana.
"s.. saya m.. mau ke s...sekolah nek", jawab Deeana terbata.
"enak yah, ke sekolah di anterin Sultan, pulang juga dijemput Sultan, kamu tuh emang gak bisa gitu pulang pake angkot aja, manja banget sih, kamu tuh bisa nya cuma ngerepotin keluarga anak saya aja! ",ujar ummi yang menyakiti hati Deeana.
Deeana hanya bisa terdiam, ia tidak tahu harus berkata apa.
"sekarang, dari pada kamu pergi ke sekolah, lebih baik kamu beresin kamar saya, kamar saya tuh kotor banget",titah sang nenek kepada Deeana.
Deeana yang mendengar titahan nenek, merasa twrkejut, bukan bukan Deeana tidak mau hanya saja Deean sekarang hatus ke sekolah berjumpa dengan temam-teman nya, ia tidak bisa membereskan kamar nenek jika harus sekarang.
"maaf nek, t.. tapi Deeana harus ke sekolah, sekarang hari di umumkan nya kelulusan Deeana",ujar Deeana menjelaskan.
"KAMU BERANI NGELAWAN SAYA, sekarang detik ini juga KAMU BERESIN KAMAR SAYA!",sarkas nek Ami kepada Deeana.
Deeana yang medengar itu terlonjak kaget, ia hanya mampu menganggukkan kepala nya.
Deeana pergi ke kamar nek Ami, disana memang jelas terlihat berantakan sekali, meja dan lemari yang penuh dengan debu, pakaian yang berserakan di lantai, dan jangan lupakan ranjang nya, disana terlihat sprei nek Ami yang kotor, mungkin saja tertumpah makanan.
Ia mengambil ponsel nya di dalam tas dan mengatakan kepada Sultan untuk duluan saja berangkat ke sekolah, kasihan anak itu jika harus menunggu, Deeana akan mempercepat beres-beres nya agar dia bisa tepat waktu berangkat ke sekolah.
Deeana mulai membersihkan lemari dan meja yang berdebu, lemari ini sangat berdebu, aneh sekali perasaan waktu itu tidak seperti ini, Deeana dan ummi sudah membersihkan kamar nek Ami, kanapa cepat sekali berdebu, padahal baru beberapa hari.
Setelah selesai membereskan meja dan lemari, ia memungut pakaian dan memilih baju mana yang sudah kotor dan masih bersih, ternyata hampir semua nya kotor, baju yang kotor ini seperti tertumpah makanan dan minuman seperti pada sprei di kasur, sangat kotor dan bau. Deeana mengambil keranjang cucian dan meletakkan baju-baju nek Ami kedalam sana.
Deeana mengambil seprei yang sudah kotor dan mengganti nya dengan yang baru, Deeana mulai membereskan lantai kamar yang kotor nya sudah seperti kapal pecah.
🏵️🏵️🏵️
"Si Deeana mana sih, dari tadi di tungguin kok gak nongol-nongol ",gerutu Carissa.
"iyah ih Deeana mana yah, ih kaki gue dah pegel ini, mana bentar lagi kelulusan bakal di umumin", ujar Tasyana yang menimpali Carissa, Sahabat nya itu biasa nya paling rajin dateng ke sekolah, kenapa hari ini terlambat, padahal kan hari ini moment terakhir mereka pakai seragam putih abu-abu.
"Apa si Deeana kambuh lagi, maka nya dia gak hadir",ujar Carissa yang berubah jadi cemas, pasal nya sahabat nya itu baru saja pulang dari rumah sakit.
"Tapi tadi gue telpon kata nya si Deeana bakalan dateng",timpal Tasyana.
"ya kan kali aja gitu Tas",ucap Cerissa.
"Ih itu semua pada ke lapangan, ayo Tas! ",ujar Carissa sambil menarik tangan Tasyana.
Pengumuman kelulusan pun di mulai, jantung Carissa dan Tasyana berdebar, mereka merapalkan doa-doa.
"aduh Ris, kok gue deg-degan yah",ujar Tasyana kepada Carissa.
"emang loh aja yang deg-degan gue juga ogeb, loh tahu sendiri kan nilai ulangan gue kemarin, gue juga kadang nyontek kan", timpal Carissa.
Padahal kemarin biasa saja, tapi setelah berada di lapangan, mereka baru merasakan deg-degan yang sesungguh nya.
"iyah, gue juga suka nyontek kadang ke Deeana, aduh gimana ini", ucap Tasyana sembari memegang tangan Carissa.
"Aduh.... kalau gue gak lulus gue pasti bakal di gorok ini ama kanjeng mami,hiih",ujar Carissa sambil membayangkan ibu nya yang super cerewet.
"yang sabar yah Carissa", ujar Tasyana sambil mengusap punggung Carissa.
"sabar... sabar... gimana bisa sabar, loh bayangin deh ini kalau bener ampe gue di gorok bisa ma_",
"KELAS XII MIPA DAN IPS LULUS 100 PERSEN",Suara mic menggema di seluruh lapangan, semua orang teriak dan histeris saling memeluk satu sama lain.
Sedangkan Carissa dan Tasyana memelototkan matanya, tubuh keduanya serasa mati rasa.
"Tas, ini beneran kan g.. gue lulus, GUE LULUS TAS?", tanya Carissa kepada Tasyana.
Tasyana hanya menganggukkan kepala nya.
"GUE LULUS TAS, GUE LULUS. ALHAMDULILAAH YA ALLAH, ENGKAU MENYELAMATKAN NYAWA HAMBA"teriak Carissa sambil memeluk Tasyana dengan kencang nya.
"Aduh Carissa, keuk..... ini loh yang selamat malah gue yang koid ini, jangan kenceng-kenceng Carissa",ujar Tasyana.
Carissa yang mendengar itu melepaskan pelukan nya.
"Hehe.. sorry Tas, abis nya gue gak nyangka aja Tas bakalan lulus",ujar nya sembari menampilkan senyumnya. Sementara Tasyana hanya mengerucutkan bibir nya.
"Selamat yah kak, atas kelulusan nya",Ujar seorang gadis yang mereka ketahui bernama Laura.
"Eh iyah makasih yah",timpal mereka bersamaan.
"oh iyah, kak Deeana mana? ",tanya Laura, pasal nya Laura tak menemukan Deeana.
"Gak tahu, ponsel nya gak aktif",jawab Carissa.
"Padahal kan sekarang pengumuman kelulusan",ujar Tasyana. Laura menganggukkan kepala nya membenarkan perkataan kakak kelas nya ini. Seharus nya Deeana datang, karena hari ini adalah hari dimana pertemuan terakhir seangkatan.
Laura pun pamit, ia menyerahkan 2 coklat kepada Carissa dan Tasyana. Ia telah menyiapkan 3 cokelat semalam, ia kira Kak Deeana hadir, biarlah ia akan menyerahkan nya langsung.
"Aduh makasih yah Laura", ujar Carissa.
"Iyah, makasih juga",tambah Tasyana.
"sama-sama kak", timpal Laura lalu meninggalkan Carissa dan Tasyana yang senang sekaligus sedih karena ketidak hadiran sahabat mereka.
DEEANA....