Udara sejuk pagi membuatku bersemangat untuk segera beraktivitas. sebelum berangkat ke kampus aku selalu membantu ibuku di rumah makan Louis. Ini adalah usaha kedua orang tuaku. Meski tidak sebesar restoran, tapi ini menjadi salah satu tempat favorite bagi karyawan kantor maupun anak sekolahan. Meskipun harganya murah, tapi rasanya seperti makanan bintang Lima. Louis tidak pernah sepi pengunjung. Alhamdulillah cukup untuk menghidupi kebutuhan keluarga kami. Hari ini adalah Hari pertama aku masuk ke kampus Hangdo. Kampus ternama di kota ini. Aku mendapatkan beasiswa untuk masuk ke kampus bergengsi itu. Kalau tidak karna beasiswa itu mana mungkin aku bisa masuk kesana, dengan penghasilan keluargaku yang pas-pasan.
"Amy tolong antarkan nasigoreng ini ke meja nomor 05" Triak mama dari belakang. Sebenarnya kami memiliki 1 koki Dan 4 pelayan. Saking ramenya ibu juga membantu masak di dapur. Dan aku biasanya bantu jadi pelayan aja. Meskipun cuma mengantar makanan ke meja aku juga jago masak sama seperti mamaku.
Aku berjalan menuju kearah meja nomor 05, dengan nasi goreng dan susu coklat hangat di tanganku. Dan meletakkanya di mejanya.
***
Aku kuliah mengambil jurusan pajak. Aku memilih tempat duduk nomor 2 dari depan. Di Belakangku ada wanita cantik yang sudah duduk terlebih dahulu.
"Hay, aku Amy" Kataku memperkenalkan diri.
"Theola" Sambut gadis itu.
"Kamu duduk sendiri? Tanya theola.
" Iya". Jawabku. Theola maju kedepan Dan duduk di sebelahku.
"Aku duduk di sini saja ya." Kata theola manis.
Setelah jam pelajaran usai Theola mengajakku ke kantin, sambil menunggu kelas siang. Meskipun baru kenal, tapi kita sudah sangat akrab satu sama lain. Aku menceritakan tentang keluargaku kepadanya, begitupun dengan Theola. Dan siapa sangka dulu Theola adalah satu SMP denganku, tapi kita beda kelas. Dan sewaktu SMA dia pindah keluar Negeri mengikuti kedua orang tuanya.
"Sekarang kan aku udah dewasa, makanya aku Mau tinggal sendiri disini. Lagian aku lebih nyaman di sini tau gk." Cerita Theola.
"Harus nya kamu seneng dong bisa kuliah di luar Negeri. Aku aja bersyukur banget bisa kuliah di sini." Terang ku.
"Aku kagum tau gk, kamu tuh udah cantik, baik, pinter pekerja keras pula." Puji Theola.
"Bisa aja, nanti main kerumahku yuk, kita makan malam bersama." Ajakku.
"Boleh. Lagian aku di rumah sendiri juga. Nanti aku kabari bibi deh, biar gk masak banyak." Seru Theola. Kemudian kami berdua melanjutkan makan bakso.
Suasana kampus tiba-tiba menjadi rame banyak gadis tengah berkrumun melihat 3 orang laki-laki yang datang memasuki kampus. Sialnya tiba-tiba aku tersedak saat melihatnya.
"Kamu gk papa Amy? " Tanya Theola Dan menyodorkan jus jeruk kesukaanku. Haahh bukankah pria itu yang tadi ke Louis. Ternyata dia sepopuler ini. Dan memang sangat tampan sekaliii. Aduhh kenapa hatiku meleleh begini.
"Amy are you ok". Theola membangunkan lamunanku.
" Eh iya aku gk papa " Jawabku gugup.
"Kamu tau gk mereka itu siapa" Tanya Theola.
"Emang siapa? Kamu tau? " Tanyaku
"Yang di tengah itu Arizona, salah satu pewaris tunggal keluarga Arras. Semua menghormatinya karena kekuasaanya. Meskipun begitu Arizona gk pernah sombong Dan seenaknya." Kata Theola menerangkan.
"Kok kamu bisa tau sih"
"Kakak sepupuku yang cerita, dia juga salah satu fansnya dia. Dia kakak angkatan kita, Dan sebentar lagi bakalan lulus" Kata Theola sambil tertawa.
Kami melanjutkan makan bakso sebelum kembali ke kelas.
****
Mama, papa, dan Rio adikku sudah menunggu kedatanganku bersama Theola di meja makan.
"Selamat malam om.. Tante " Sapa Theola.
"Selamat malam, ayo duduk." Sambut mamaku.
"Ma, kenalin ini Theola teman satu kampusku" Amy memperkenalkan
"Theo, ini mamaku, Dan itu papaku, Dan yang ganteng itu adikku namanya Rio". Theola Tersenyum manis.
" Ayo shilakan di makan, nanti dingin gk enak." Kata papaku.
Kami melanjutkan makan malam dengan hangat.
"Aku jarang banget lo tan, bisa makan bareng sama keluarga kayak gini." Kata Theola bercerita.
"Oh ya.. Orang tuamu kemana? " Tanya mamaku.
"Kedua orang tuaku di luar Negeri tan, meskipun aku tinggal serumah dengan mereka, kita jarang banget bisa kumpul kayak gini. Kedua orangtuaku selalu sibuk dengan pekerjaanya."
"Mereka kerja kan untuk kamu juga." Kata papaku
"Kalau kamu Mau, boleh kok tiap hari makan bareng kita. Kalau kesepian nginap aja di sini."
"Terimakasih tante." Kata Theo Lagi Tersenyum senang.
"Oiya, biasanya Amy juga bantuin tante Dan om di rumah makan kami, kalau kamu mau berkunjung shilakan." Tutur papiku.
"Wah asyik banget. Nanti Theo ikut bantuin deh." Theola bersemangat.
"Yakin kamu mau bantu." Tanyaku meyakinkan.
"Iya lah, kamu aja bisa, kenapa aku enggak." Kata Theola penuh semangat.
"Ini nih yang papa suka, jiwa muda penuh semangat."
"Oiya om tante, kapan-kapan boleh ya Amy nginep di rumahku".
"Boleh aja, asal tau waktu aja."
"Yang di ajakin cuma kak Amy aja. Rio gk di ajak. " Kata Rio dengan makanan penuh di mulutnya.
"Tentu dong, kalian semua udah aku anggap saudara sendiri, jadi kalian boleh main kapanpun kalian mau." Kata Theola senang.
Obrolan di lanjutkan di ruang keluarga setelah selesai makan. Waktu menunjukan pukul 9 malam. Theola segera pamit kepada kedua orang tuaku. Sopir sudah menunggu di depan rumah.
"Semuanya, aku pamit dulu ya. Selamat malam" Pamit Theola.
Sesampainya di rumah. Theola menghubungi orang tuanya untuk memberikan kabar. dia menghempaskanya tubuhnya di atas kasur.
"halo ma". Sapa Theola kepada ibunya.
" ya, sayang. gimana kabarnya." suara di sebrang sana
" oiya ma, tau gk tadi aku ketemu teman baru loh."
"oh ya, critain dong."
"namanya Amy, dia baik banget loh ma, tadi aja aku di ajak makan malam bareng keluarganya. Dan mereka baik banget sama aku, padahal baru kenal, tapi udah nganggap aku sebagai keluarganya."
"puji tuhan, kalau mama balik kita undang mereka makan bersama ya. mama senang Ada yang perhatian sama anak mama."
"mama kapan kembali?"
"mungkin minggu depan, papa masih ada beberapa klien yang harus di temui."
"ohh.. "
"nanti mama agak lama deh di sana, sekitar dua bulanan. "
"itu mah cuma sebentar mama. yaudah deh aku tidur dulu. besok ada kuliah pagi." tutup Theola.
****
Hari ini aku langsung berangkat kuliah, gak mampir dulu ke louis, karna ada jam kuliah pagi.
seletah jam kuliah selesai dosen memberi beberapa tugas. sambil menunggu jam kelas berikutnya aku pergi ke perpus sendirian. Theo Hari ini pergi dengan Yayan dari kelas sebelah.
aku mencari-cari buku yang aku butuhkan untuk tugasku kali ini, Dan tempatnya terlalu tinggi untukku, perlu usaha keras untukku mengambil buku itu. Rasanya lega ada seseorang yang mengambilkan buku itu. aku menatap ke arah nya.
Gak salah nih, Arizona??. Dia mememberikan buku itu kepadaku. Dan langsung pergi meninggalkanku sebelum aku bilang trimakasih kepadanya.