Akhir-akhir ini, Sheren merasakan keanehan pada badannya. Dia sering mengalami mual dan muntah pada pagi hari. Namun, dia hanya menganggap bahwa dia masuk angin akibat terlalu lelah bekerja. Dia hanya meminum susu coklat hangat untuk meredakan rasa mual dan muntah yang dia rasakan.
"She? Kamu kenapa?"
Sheren menoleh menatap ibu mertuanya dan Shanna yang mendatanginya di ruang keluarga. Mereka kini tengah berada di vila milik Sheren. Sheren tersenyum melihat keduanya. "Enggak apa-apa, hanya saja aku ngerasa pusing dan mual," senyum Sheren. "Bukan sesuatu yang serius kok."
"Sejak kapan?" tanya Wendy mengernyit.
"Akhir-akhir ini. Kayanya aku masuk angin deh, Mam," kata Sheren.
Wendy menatap Sheren dengan tatapan menyelidik. "Kamu muntah juga?"
"Iya. Tapi seringnya sih pagi," angguk Sheren. "Kenapa Mam?"
Shanna tersenyum lebar. "Kak Sheren udah ke dokter? Kayanya, Kak Sheren hamil!"