Sheren bergerak-gerak bosan. Dia sudah dirawat selama satu minggu. Semua teman dan koleganya bergantian menjenguknya, sehingga membuat kamar rawatnya tak pernah sepi. Akan tetapi, Sheren tetap saja merasa bosan dan ingin pulang. Dia kini memandang Shaka yang tengah menikmati sarapannya berupa nasi kuning.
"Shaka, kapan aku boleh pulang? Aku udah bosen di sini. Aku mau pulang," rengek Sheren.
Shaka mengalihkan atensinya pada sang adik. "Tunggu dokter dulu ya? Supaya semua hal bisa lebih pasti."
"Aku enggak mau merayakan ulang tahunku yang ke 17 di rumah sakit. Tahun kemarin udah cukup menyebalkan karena harus dirayain di atas pesawat," keluh Sheren.
Ayah tersenyum. "Ulang tahun bisa dirayakan di mana aja, She. Yang paling penting sekarang adalah kesehatanmu."
"Aku enggak mau ngelewatin momen bertambahnya usiaku di rumah sakit," keluh Sheren.
"Momen berkurangnya usia, Sheren sayang. Setiap hari usia kita selalu berkurang, bukan bertambah," koreksi Mama.