Sheren tengah melihat-lihat nama universitas yang ada di Inggris, berikut dengan jurusan yang tersedia di sana. Ada sebuah universitas yang menarik minat Sheren. Universitas itu juga memiliki jurusan yang Sheren mau. Semenjak percakapannya dengan Camelia di hari itu, benak Sheren semakin berkecamuk. Hati dan logikanya saling bertentangan. Hatinya berkata bahwa ide Camelia patut dicoba, akan tetapi dia juga tahu bahwa ide itu termasuk salah satu ide bunuh diri yang gila.
"Hah ... ide Camelia bener-bener nekat," gumam Sheren seraya mengetikkan kata kunci persyaratan pendaftaran menjadi mahasiswi baru di universitas yang dia mau di laptopnya. Kelas Sheren dalam kondisi ramai karena jam pelajaran matematika hari ini kosong. Bu Fayra sedang mengantar Shaka untuk mengikuti olimpiade matematika.