"Oh ya, Dev. Maafkan aku karena telah menjadikan mu alasan untuk tingkah posesif ku. Sebenarnya hanya sebagai pemberontakan ku saja kepada sifat Fandy yang jauh lebih menyebalkan dengan keabaiannya. Ya, ku harap kau tak terlalu ambil pusing dengan itu."
"Soal aku yang memilih pindah dari bangku samping Fandy? Sungguh, aku melakukannya bukan karena mu. Sedikit, aku ingin membuat Nathan kesal saja."
Devan yang hendak putar badan dan memasuki pintu gerbang, lantas terhenti dengan Kevin yang kembali tak habis dengan topik pembicaraan.
Memberi balasan yang sebenarnya, Devan yang lantas mengulas senyum tipis.
"Sungguh, ku pikir kau tak menyukai Nathan."
Tak sampai berapa lama, Devan lantas menarik garis lengkung di sisi bibirnya. Netranya yang berbinar, lantas meredup, mencari penghindaran untuk Kevin yang terlalu menatapnya intens.