"Pak, kami pamit ya" ucap Rafan yang sudah tidak canggung lagi, bahkan dia langsung mencium tangan ayah dan ibunya itu, tidak seperti saat dia datang tadi.
Laras, Kris dan Seno melakukan hal yang sama, mereka menyakini tangan kedua orang tua Laras, meskipun Kris juga sedikit kaget dan canggung karena dia hanya mengikuti Rafan saja.
"Loh Laras gak nginep aja ?" tanya ibu Laras.
"Maaf Pak, Bu, tapi besok kami harus tetap kerja dan Laras harus menyiapkan keperluan saya"
"Oh iya tidak apa-apa, lain waktu main lagi ya kesini" sahut ayahnya sambil menepuk pundak bidang milik Rafan.
Keempat orang itu pun masuk kedalam mobil Alphard milik Rafan, beberapa tetangga melihat kearah mereka dan ikut menyaksikan kepergian mobil itu yang perlahan-lahan menjauh.
***
Jam menunjukkan pukul setengah delapan malam, semuanya baru saja selesai makan malam, kini keluarga itu tengah berkumpul di ruang keluarga dengan Televisi yang menyala menampilkan sebuah berita.
