Chereads / ONLY LIFE ONCE / Chapter 20 - BAB 20 Bertemu Kembali Sahabat Kedua

Chapter 20 - BAB 20 Bertemu Kembali Sahabat Kedua

Tak terasa selama 3 bulan ini aku sudah sukses mengembangkan komunitas yang didirikan oleh temanku walaupun aku enggak sepenuhnya membantu, tapi setidaknya kasih masukan yang benar-benar membangkitkan teman-teman lebih semangat lagi menyelesaikan sebuah masalah orang lain.

Hanya saja apa perlu padahal umurku masih 27 tahun rasanya enggak mungkin deh itu biasanya dilakukan oleh orang tua memberikan masukan atau apapun yang berkaitan dengan hal itu, sedangkan aku sendiri belum waktunya. Kalau memang teman-teman menerima dengan lapang dada alhamdulillah banget, tapi ada juga yang enggak setuju kalau aku memberikan masukan kepada orang tersebut.

Apa salahnya memberikan masukan kepada orang tersebut? Dengan cara begitu kita selaku pemilik komunitas akan semakin dekat, dibanding harus lakukannya dengan cara cuek. Suatu saat, kita akan butuh bantuan dari orang tersebut kalau kita punya masalah cukup berat.

Andaikan saja dari dulu aku sama teman membuat komunitas ini pasti sekarang sudah semakin maju, dan mempunyai cabang komunitas di luar kota. Jadinya aku makin menyesal mengingat masa lalu yang penuh kelam, sedangkan teman lainnya lakukan hal-hal yang positif dibandingkan lakukan hal tak senonoh, dan merugikan banyak orang.

Aku mulai memahami apa arti teman yang bisa mengingatkan ke jalan lurus, nah kesalahannya pada waktu itu aku tak menyadari teman lama ada niat ingin merubah sikap yang enggak seharusnya dilakukan. Hah apa perlu aku kunjungi orang-orang terdekat, sahabat, dan teman untuk meminta maaf atas kesalahan di masa lalu.

Sekarang masih kerja enggak mungkin kalau minta cuti kepada Direktur karena urusan pribadi. Kenapa aku bicara seperti itu? Karena surat mengundurkan diri belum juga di acc. Apa bedanya minta cuti beberapa hari doang? Pastinya tidak bakal di acc juga. Paling aku harus menunggu 1 tahun lagi berkerja di Perusahaan ini. Supaya ada keyakinan dalam benak Direkturnya.

Apa boleh buat selama masih di kawasan mereka pastinya akan berpikiran yang aneh-aneh, dibanding harus menuruti permintaan seperti surat mengundurkan diri, minta cuti beberapa hari. Direktur juga akan kepikiran kalau kekurangan karyawan masih stabil enggak ya, nah aku sempat berpikiran seperti itu entah pikiran Direktur bagaimana yang aslinya.

Karena aku enggak bisa membaca pikiran orang lain termasuk Direktur. Walaupun begitu ya sudahlah tapi entah kenapa dalam benakku ada rasa kangen juga sama keluarga besar di Tasikmalaya.

Ingin rasanya kesana tapi ada urusan pekerjaan harus diselesaikan termasuk mengelola sebuah komunitas bareng teman, aku pun tak begitu yakin akan terwujud ke Tasikmalaya menemui keluarga besar. Namun, apa reaksinya setelah melihat aku di hadapannya? Pastinya bakal kaget juga sih selepas membayangkan orang-orang di hadapan keluarga besar.

Lalu aku langsung menyelesaikan pekerjaan yang tertunda karena terlalu sibuk mengurus komunitas, mudah-mudahan secepatnya bisa selesai walaupun harus bergadang juga enggak apa-apa yang penting tidak di tegur sama Direktur. Sebenarnya sih beberapa hari yang lalu aku tuh terlalu memfokuskan komunitas dibanding menyelesaikan pekerjaan terlalu menumpuk kalau enggak di selesaikan.

Selama ini aku cuma menunda terus mengurus pekerjaan entah kenapa malas juga melakukan hal yang aku sukai di perusahaan ini, apa karena ada Rita di dalam kantor membuatku malas lihat sepasang kekasih selalu mesra. Tapi aku kan sudah move on, selepas aku diberikan tugas dari Direktur untuk memantau proyek di kawasan Pantai Seribu. Oh ya hampir lupa sebenarnya aku sudah jadi pegawai tetap di Perusahaan Kebahagiaan dibagian mengurus proyek telah di berikan tugas oleh Direktur. Namun, aku sebelumnya enggak terlalu nyaman ketemu orang baru.

Tapi setelah berminggu-minggu akhirnya aku mulai nyaman menjalani pekerjaan ini, terutama bisa menerima teman baru. Namun, apakah teman baru ini bisa membantu memberikan ilmu yang bisa buatku ke jalan lurus? Seiring berjalan waktu aku mulai paham mengenai mereka berdua, oh ya mereka berdua itu sudah saling mendukung satu sama lain. Kalau misalkan ada masalah pasti akan berikan solusinya termasuk sebaliknya.

Selepas mengenal lebih jauh lagi mengenai mereka berdua aku sempat kenalan sama kalian berdua, keduanya cukup asing di telingaku ternyata bersaudara kembar namanya Aa Pahma dan De Pahmi. Sontak aku langsung ingat bahwa di SMA juga ada namanya persis banget, membuat aku seakan kembali mengenal masa-masa Sekolah dahulu kala. Apa benar mereka itu teman pada masa SMA walaupun beda kelas?

Terkadang Aa Pahma selalu mengajak aku bermain game PES 2015 pada waktu itu, cuma main cukup bentar karena terlanjur ada Guru masuk ke kelas. Akhirnya ketemu juga pada proyek ini sekarang cukup berbeda di hadapannya kayak bukan Aa Pahma maupun De Pahmi. Entah kenapa setelah bertemu sama kalian berdua sepertinya tidak mengenaliku dengan wajah bingung, membuatku tersadar bahwa dulu pernah menyakiti hatinya dengan cara membanding-banding sama Upin dan Ipin.

Pada akhirnya mereka berdua membenciku tidak akan mengingat lagi yang sudah dianggap sebagai sahabatnya, padahal waktu itu juga aku kehilangan sahabat yang bernama Firdaus. Namun, dia sudah lupakan semuanya tak perlu ingat kembali sedangkan Aa Pahma dan Ade Pahmi benar-benar tidak mengingat aku sebagai sahabatnya.

Aduh bagaimana nih apakah selama berkerja disini akan berjalan dengan efektif? Selama berproses sih insya allah akan efektif asalkan jangan membuat mereka marah kepadaku maupun orang lain. Aku sih sah-sah saja kalau memang ingin baikan seperti dulu, enggak ada lagi saling membenci satu sama lain. Semoga ke depannya bisa memperbaiki suatu hubungan sahabat menjadi lebih baik.

1 minggu kemudian kami sekantor akan melaksanakan pembangunan di Pulau Seribu. Dengan kondisi aku makin khawatir persoalaan persahabatan sama dia, yang kutakutkan adalah mereka berdua melaporkan yang ngada-ngada mengenai aku. Secara mereka masih benci otomatis akan melakukan apapun supaya tidak berkerja lagi disini.

Apapun alasannya aku tetap terima, sudah resikonya buat aku pribadi kalau memang ada niatan seperti itu. Entah kenapa pikiran selalu saja mengarah negatif thinking mulu, belum pernah positive thinking mengenai tentang masa laluku yang ada malahan yang sudah aku sebutan tadi. Hingga akhirnya aku akan menemukan solusinya.

Pertemanan adalah suatu hubungan

Yang bisa menjalin suatu komunikasi

Lebih efisien kalau tidak ada

Permasalahan dalam suatu hubungan.

Aku terkadang akan mengalami

Kesusahan kalau enggak ada teman

Disampingku.

Malahan aku akan

Mengalami Depresi tak ada

Teman disampingku.

Kadang-kadang teman juga

butuh me time enggak boleh

Diganggu sama orang lain

Aku pun merasakan hal yang

Sama seperti mereka

Malahan bisa-bisa aku akan

Mengalami emosi keluar dalam

Diriku enggak bisa di kendalikan.

Semakin aku pikirkan

Mengenai masalah yang

Sudah terlalu lama akan

Datang kembali menghampiri

Aku selaku punya masalahnya.